Selepas pengumuman ujianmu engkau dengar
gurumu katakan lulus
seluruh siswa pastilah bahagia
air mata pun pasti muncul
ke permukaan kelopak matamu
adikku, ya engkau adikku
aku sayang kamu, makanya aku menyebut air matamu
karena itu bukan air mata biasa
buah perjuangan panjang
dari langkahmu menuntut ilmu
aku sangat menghargainya
karena aku pernah ada sepertimu
namun pahamilah
air mata kelulusanmu adikku
ada doa ayah dan ibu
yang membuatnya hangat
jika tak ada, engkau hanya merasakan jarum di matamu
jadi, jangan rusak air mata itu
dengan kegembiraan warna-warni semu di bajumu
adikku, engkau tetap adikku
coba engkau ingin mendengar
keluh tubuh di bawah hidupmu
ia meringis mencari pena dan buku
sekolah yang layak dan seragam indah bersih
akan tetapi, engkau merasa bahagia hanyalah milikmu saat lulus dari ujian nasional
engkau memilih bisu
daripada mendengar, memahami, dan memberi
sebagai syukur nista bagimu adikku
tak salahlah bila aku bertanya
karena engkau adikku kan?
begitukah wujud bahagiamu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H