Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

[KC] Duhai Adinda..

2 Oktober 2015   10:25 Diperbarui: 2 Oktober 2015   11:08 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Duhai adinda....

Pekerjaanku hanya petani disawah yang bukan milikku, setiap hari ku membersihkan rumput liar di sawah harapan, dengan penuh cinta dan ketulusan. Agar aku bisa menuai tujuan. Lumpurnya sangat kental, kakiku tak bisa melangkah walau sejengkal. Ku tanam benih padi, yang daunnya cinta suci. Di sawah yang kugarap sendiri, beratapkan cahaya mentari. Selalu kusiram dengan air, rindu yang terus mengalir. Walau sawah itu bukan milikku, tetapi akan kupelihara semampuku. Dan hasilnyapun bukan milikku. Kuberdoa kepada sang MAHA pengabul doa, bahwa aku tak mengharapkan hasilnya. Namun aku bersyukur, telah mencintainya dengan tulus.

Duhai adinda.... Sepulangku dari bertani, aku melihat dirimu memakai hijab warna merah jambu. Lekukan kain indah yang engkau rangkai sendiri, menutupi mahkota bercahaya mentari. Tatapan biji mata menawan, menikam jiwa dalam angan. Garis wajah penuh makna, isyarat cinta suci berkelana. Alis hitam tipis berkilau, batasan nafsu berkicau. Angin meniup benang sederhana, terbang ke jarum istana. Bibir merah penuh canda, bukti jiwa selalu ceria. Jagalah selalu hijab, sebagai ajudan muslimah beradab. Hijab merah jambu, penutup kepala wanita di dunia yang tabu.

Duhai adinda....

Inilah pengharapan, manusia jalanan.

Inilah keinginan, manusia khayalan.

Inilah kerinduan, manusia malang.

Yang ingin mempersatukan kekurangan, di tulang rusuk yang sama.

Yang ingin mempersatukan kelebihan, di jiwa yang berbeda.

Yang ingin di ridhoi, oleh sang MAHA pencipta.

Sebagai seorang hamba, yang mencintai sesamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun