Mohon tunggu...
Sahyul Pahmi
Sahyul Pahmi Mohon Tunggu... Penulis - Masih Belajar Menjadi Manusia

"Bukan siapa-siapa hanya seseorang yang ingin menjadi kenangan." Email: fahmisahyul@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Mengobati Perihnya Kemacetan

3 September 2015   11:19 Diperbarui: 3 September 2015   11:28 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

       Kemacetan sampai hari ini masih menjadi pemandangan di jalan raya kota-kota besar yang ada di indonesia. Kota-kota besar seperti jakarta, surabaya, bandung, dan makassar atau yang lainnya. Mengalami pembengkakan kendaraan sehingga timbullah kemacetan, selain itu, kemacetan juga terjadi akibat pendapat masyarakat yang ada di desa terpuruk, Memaksa masyarakat desa melakukan mobilitas ke kota untuk mencari pekerjaan.

    Yamaha telah beberapa kali meluncurkan teknologi-teknologi di sepeda motornya, yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat indonesia. Yaitu irit dan ramah lingkungan serta ikut memajukan dan mengembangkan pentransportasian indonesia, memang yamaha semakin di depan.Walaupun sepeda motor yamaha mampu mengambil hati masyarakat dengan teknologi yang sesuai kebutuhan masyarakat tetapi, kenyataannya masih banyak pengendara sepeda motor tidak menggunakan teknologi ini dengan baik, ugal-ugalan di jalan menerobos lampu merah dan kejahatan lalu lintas lainnya.

    Seharusnya dengan teknologi BLUE CORE ini para pengendara dapat lebih mematuhi tata tertib lalu lintas. Jika ini terjadi teknologi sepeda motor yamaha di gunakan dengan baik serta kesadaran pengguna jalan mematuhi tata tertib lalu lintas. Maka kemacetan dan kecelakaan dapat di minimalisir.Salah satu keuntungannya lagi menggunakan sepeda motor yamaha yang berteknologi BLUE CORE ini tidak menimbulkan kotoran atau kerak pada mesin. Jika... menggunakan PETRALITE yaitu bahan bakar minyak baru yang di kembangkan PT. Pertamina (persero) yang kadar oktannya lebih tinggi dari premium yaitu 90 oktana. BBm Inipun tidak mengandung timbal dan logam sehingga membuat mesin sepeda motor yamaha lebih efisien, handal, dan tangguh ketika di kendarai atau dalam situasi kemacetan di jalan raya.

    PT. Pertamina (persero) berusaha memberikan kenyamanan kepada pengguna BBM melalui PETRALITE yang di dukung oleh sistem mesin YAMAHA yang berteknologi BLUE CORE sehingga menciptakan sepeda motor multifungsi, masyarakat pula terbantu oleh kehematan pembakaran dari hasil PETRALITE dan BLUE CORE, udarapun tidak tercemari dari radiasi asap kendaraan yang menggumpal. PETRALITE dan BLUE CORE seperti dua sejoli yang saling mencintai. dalam waktu yang hampir bersamaan 2 teknologi ini lahir sebagai obat perihnya kemacetan, obat ini pun mengobati krisis ekonomi yang terpuruk. Karena keiritannya mencapai 50%, tentu saja masyarakat dengan senang hati memilih ke dua teknologi ini

    Sepeda motor besutan YAMAHApun banyak diminati oleh kaum muda karena desainnya yang sporty dan moderen. Terlebih lagi yang berteknologi BLUE CORE bersinergi dengan PETRALITE membuat kaum muda tampil eksis di jalanan. BLUE CORE dan PETRALITE mempunyai persamaan dan perbedaan. Keduannya ramah lingkungan dan penggunaan bahan bakar lebih efisien tapi, keduanya juga berbeda cara kerjanya BLUE CORE bekerja di mesin, sedangkan PETRALITE bekerja di sistem pembakaran. Persamaan dan perbedaan inilah yang membuat sepeda motor YAMAHA lebih semakin di depan dan tangguh bersama PETRALITE, masing-masing menjalankan fungsinya tetapi tujuannya sama.

    Contohnya kenapa motor YAMAHA lebih semakin di depan. sederhana saja, bapak saya punya motor YAMAHA F1ZR yang umurnya sudah tua namun, sampai sekarang masih bisa di kendarai dan mesinnya masih tetap bagus. Apalagi sekarang teknologi sepeda motor YAMAHA semakin hari semakin canggi yaitu, BLUE CORE begitupun bahan bakarnya PETRALITE semakin hari semakin tangguh.

                       Mohon maaf bila ada salah-salah kata di dalam tulisan ini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun