Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Sekjen ASEAN Selamati Airlangga Hartarto Atas Proses Aksesi Indonesia ke OECD

3 Mei 2024   16:05 Diperbarui: 3 Mei 2024   16:20 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri OECD yang berlangsung di Paris, Prancis Menko Perekonomian Airlangga mengadakan sejumlah pertemuan dengan beberapa pihak yang turut hadir dalam acara tersebut. Salah pejabat tersebut adalah Sekretaris Jenderal ASEAN Kao Kim Hourn. Dalam diskusi yang terjadi dalam pertemuan tersebut, dibahas  sejumlah isu krusial seperti proses aksesi Indonesia ke OECD, penjajagan kemungkinan  ASEAN-GCC FTA, dan perkembangan ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA).

Secara khusus Sekjen Kao menyampaikan selamat atas pencapaian Indonesia yang baru saja menerima Peta Jalan Akses bergabungnya Indonesia dengan OECD. Karena dengan menerima akses dan peta tersebut, peluang untuk bisa bergabung relatif lebih mudah, karena untuk mendapatkan akses tersebut, syarat utamanya adalah disetujui oleh 38 negara anggota yang sudah lebih dahulu jadi anggota. " Capain sukses Indonesia ini secara langsung juga ikut dirasakan oleh negara-negara anggota ASEAN lainnya. 

Karena dengan aksesi ini, tentu muncul harapan dan dorongann agar negara anggota ASEAN lainnya mengikuti jejak Indonesia, hal yang sekaligus bisa membuat tingkat keterwakilan kepentingan negara-negara di Asia Tenggara dalam OECD jadi lebih tinggi" ungkap Sekjen Kao.

Tak cuma terkait OECD, kepada Menko Airlangga sang sekjen juga berbicara tentang harapan serta dukungan Indonesia  dalam penjajagan perundingan perdagangan bebas Indonesia dan negara Timur Tengah dalam ruang lingkup ASEAN-GCC FTA.
Seperti yang juga diyakini Airlangga, perjanjian tersebut diyakini bisa jadi motor pendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus memberi manfaat bagi kedua kawasan. 

Apalagi sebelumnya Indonesia telah menyelesaikan perjanjian dagang dengan UAE melalu Indonesia-UAE CEPA. "Kerangka perjanjian yang sudah ada tersebut dapat  menjadi benchmarking bagi ASEAN dalam mewujudkan FTA antar kawasan tersebut," ujar Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar itu.


Sementara dalam hal implementasi hasil KTT ASEAN 2023 yang salah satunya adalah digitalisasi kawasan melalui  Digital Economy Framework Agreement (DEFA) terus menunjukkan trend positif. Hal itu terlihat dari proses negosiasi DEFA dalam lingkup ASEAN menyusul proyeksi terhadap makin tingginya nilai ekonomi digital kawasan  hingga ke angka  USD 2 triliun pada tahun 2030. Peluncuran perundingan ASEAN DEFA di 2023 merupakan salah satu prioritas ekonomi yang didorong Indonesia saat Keketuaan ASEAN tahun lalu dan ditargetkan selesai secara pada tahun 2025.

Dalam pertemuan tersebut, Menko Airlangga turut mendorong peningkatan kolaborasi antara ASEAN dan OECD Southeast Asia Regional Programme (SEARP), terutama untuk menjadi platform saling berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam isu regulasi dan kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun