Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Bicara Pasar Tenaga Kerja Kaum Muda di WEF Special Meeting

30 April 2024   10:05 Diperbarui: 30 April 2024   10:18 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sejumlah isu besar terkait pasar tenaga kerja muda menjadi isu yang dibahas oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam WEF (World Economic Special Forum) Special Event yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, pada Minggu (28/4/2024). Bahasan tersebut tak lepas dari berbagai masalah yang sedang terjadi secara global, mulai dari ketimpangan akibat perlambatan pertumbuhan global, ancaman perubahan iklim, eskalasi tensi geopolitik, hingga  kebijakan publik yang kurang mengena. Akibatnya, ini berdampak kepada lebih dari 25% generasi muda yang belum mempunyai mata pencaharian, atau tak mampu bersekolah, maupun keterampilan yang terbatas  dan berujung pada kian sulitnya mereka bersaing dalam mendapat pekerjaan layak. Kondisi tersebut umumnya lebih banyak dialami oleh anak muda negara berkembang serta kelompok wanita.


Berbicara dalam sesi  Labour Markets for the Next Generation di King Abdul Aziz Conference Center itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto  dan sejumlah panelis lain berdiskusi tentang solusi sekaligus peluang dalam menghadapi berbagai persoalan tersebut. Bersama sejumlah narasumber seperti  Menteri Perindustrian, Perdagangan, dan Investasi Nigeria Doris Anite, Vice-Chairman, Global Public Sector, Citi Amerika Serikat Jay Collins, CEO Crescent Enterprise UAE Badr Jafar, dan Pendiri/Ketua DAMAC Internasional, UAE Hussain Sajwani, mereka bertukar pikiran pada dialog panel yang bertujuan membentuk dan memberikan kontribusi dalam isu ketenagakerjaan, khususnya pasar tenaga kerja kaum muda, baik di tingkat regional maupun dunia.

Indonesia, sebagaimana yang dipaparkan Airlangga telah mengambil langkah-langkah strategis dan antisipatif dalam bentuk pemberian porsi lebih besar kepada investasi dalam bidang pelatihan dan pendidikan, mulai dari usia dini, vokasi maupun pelatihan bagi pencari kerja. Ketua Umum Partai Golkar ini juga secara khusus menyebut peran penting UMKM sebagai mesin dalam upaya penciptaan lapangan kerja, selain juga secara penguatan secara undang-undang yang itu secara efektif mampu mengurai hambatan investasi asing maupun domestik. hasilnya terlihat dari sejumlah data yang mengemuka,  seperti naiknya  rata-rata PMA hingga 29,4% dalam lima kuartal setelah penerapan UU tersebut.  Sedangkan untuk kelompok UMKM, pemerintah mengimplementasikan dalam bentuk kebijakan publik melalui pemberian insentif pembiayaan inklusif, bantuan teknis, dan pemerataan infrastruktur digital menjadi salah satu upaya prioritas Pemerintah, termasuk dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Langkah-langkah itu menjawab sebagian masalah yang sempat mengemuka seperti efek pertumbuhan ekonomi global terhadap pasar tenaga kerja, adopsi teknologi yang merubah jenis kerja hingga strategi Pemerintah untuk menyiapkan kaum muda terhadap perkembangan dan perubahan dunia. Termasuk isu-isu terbaru seperti peran AI maupun berubahnya model kerja yang cenderung hybrid, maupun  lapangan kerja hijau di tengah ancaman perubahan iklim.

Dalam menyiapkan pasar tenaga kerja yang dinamis, Indonesia telah menyiapkan berbagai langkah antisipasi yang komprehensif untuk berinvestasi pada pelatihan dan pendidikan, misalnya pendidikan pada usia dini, vokasi, dan penyiapan dan pelatihan para pencari kerja. Menko Airlangga dalam sesi ini menekankan pentingnya UMKM sebagai bagian dari upaya penciptaan lapangan kerja di Indonesia, sekaligus mengungkapkan keberhasilan Undang-Undang Cipta Kerja yang efektif mengurangi hambatan investasi domestik dan  asing.  ""Indonesia menggunakan digitalisasi sebagai new engine of growth dan edukasi dalam mendukung digitalisasi seperti kerja sama dengan IBM dan Apple Academy," ungkap Menko Airlangga yang sekaligus menekankan kerangka kerja yang telah dideklarasikan selama Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023.

Menjawab pertanyaan moderator terkait bagaimana strategi Pemerintah Indonesia dalam mendorong pasar tenaga kerja generasi muda, Menko Airlangga mengemukakan pentingnya digitalisasi. "Indonesia itu negara besar, jika diproyeksikan ke Eropa, akan membentang dari Irlandia ke Kazakhtan. Penduduk Indonesia besar dan tiap tahun lahir penduduk baru hampir 5 juta orang. Oleh karena itu, Indonesia harus menyiapkan paling tidak 5 juta pekerjaan juga setiap tahunnya," pungkas Menko Airlangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun