El Nino. Kondisi yang secara kasat mata dapat dilihat dari kenaikan suhu serta kemarau berkepanjangan di sebagian besar wilayah tanah air dan diperkirakan berlangsung panjang.  Jika semula para ahli memperkirakan akan terjadi hingga akhir tahun 2023 ini, namun data memperlihatkan bahwa kondisi tersebut diprediksi akan terus berlangsung walau secara moderat hingga triwulan I 2024.
Pemerintah sejak jauh hari telah mengantisipasi fenomena cuaca anomaliAkibat serta dampak fenomena itu jika tak ditangani secara tetap akan mengganggu sejumlah aspek strategis dan  mengganggu kepada hajat masyarakat. Beberapa ancaman yang muncul antara lain dalam bentuk menurunnya produktifitas pertanian dan tanaman pangan seperta padi. Kondisi yang pada gilirannya akan mempengaruhi stabilitas harga pangan di dalam negeri. Â
Stabilitas yang juga pada bagian lainnya juga akan mengganggu daya beli masyarakat, karena harga-harga kebutuhan yang akan meningkat dan membuat masyarakat miskin menjadi sasaran utama dari kenaikan tersebut. Dengan situasi demikian, pemerintah telah mengambil sejumlah langkah, mulai dari penyiapan Bantuan Beras dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino.
"Karena hujan turunnya terlambat, musim tanam mundur 2 bulan. Kalau panennya mundur, maka produksi berasnya turun. Oleh karena itu, Pemerintah mengambil inisiatif, bantuan yang diberikan itu ada bantuan beras sebesar 10 kg untuk sekitar 21 juta penerima," tutur Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Temu Wicara bersama Penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino di Kantor Pos KCU Jakarta Oceania, Jakarta Barat, Jumat (29/12/2023).
Bantuan tersebut merupakan bagian dari rencana persiapan bantuan BLT El-Nino ke seluruh daerah di Indonesia selama November s.d. Desember 2023 dengan total anggaran mencapai Rp7,52 triliun.
Jumlah dan angka dari program tersebut ditujukan untuk 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) yang masing-masing akan memperoleh bantuan sebesar Rp400.000/2 bulan. "Terus kita juga melihat harga sembako ada yang naik turun di berbagai daerah. Jadi berarti Pemerintah melihat perlu ada bantuan untuk El Nino, mengurangi fluktuasi harga. Nah, bantuan yang diberikan sebesar Rp200.000 untuk satu bulan, dibayar 1 kali untuk dua bulan sebesar Rp400.000," ujar Menko Airlangga.
Dalam data yang dimiliki pemerintah, hingga 21 Desember 2023 lalu, Pemerintah telah menyalurkan BLT El-Nino sejumlah Rp6,72 triliun atau sebesar 89,36% secara nasional. Sementara itu, sejumlah Rp795 juta masih dalam proses penyaluran. Diharapkan pada akhir tahun 2023 seluruh BLT El Nino sudah tersalurkan.
Dalam kegiatan yang berlangsung di Jakarta Utara itu, Â Menko Airlangga menyerahkan BLT El-Nino secara simbolis kepada lima KPM. Â Mereka adalah bagian dari 8.958 KPM di Jakarta Barat yang telah dialokasikan menerima BLT El-Nino dengan total bantuan yang disiapkan sebesar Rp 3,58 miliar. Hingga 28 Desember 2023, telah disalurkan BLT El-Nino kepada 8.172 KPM atau sekitar 91,23% dari total penerima.
Pada momen yang sama Airlangga menyebut jika program yang sedang berjalan ini tetap akan melalui proses review lanjutan termasuk dengan mendengar langsung antusiasme dan kebermanfaatan program ini dari masyarakat penerima bantuan. Menko Airlangga akan melaporkan hasil review kepada Presiden Joko Widodo sebagai pertimbangan untuk keberlanjutan program tersebut di tahun 2024.Â
"Gambaran awal saat bertemu para penerima tadi adalah adanya harapan agar program ini dilanjutkan dan mereka meminta kepada presiden untuk dilanjutkan hingga tahun depan. Ini sama seperti bantuan pada waktu covid-19 yang dijalankan selama 3 bulan, untuk kemudian dievaluasi. Jika tepat sasaran, akan dilanjutkan" pungkas Menko Airlangga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H