Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Airlangga Hartarto Bicara Peran Krusial SNI dalam Peningkatan Daya Saing Indonesia

17 November 2023   08:21 Diperbarui: 17 November 2023   08:25 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Produk apapun yang terstandarisasi menjadi salah satu aspek krusial dalam peningkatan daya saing di pasar. Fungsinya tak cuma menjadi pintu masuk dalam menjawab kebutuhan di masyarakat, namun juga menjadi garis pembeda dalam membaca dan memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Maka di tengah persaingan yang sudah semestinya terjadi dalam dunia usaha dan industri, aspek standarisasi menjadi hal krusial utamanya agar dalam trend peningkatan kebutuhan. Dalam upaya  pemahaman  mengenai kualitas produk tersebut, produsen juga dituntut agar dapat menghasilkan produk yang  memiliki daya saing lewat standarisasi yang diyakini semakin krusial.
Dari sisi pemerintah, penerapan  standardisasi  adalah juga  bagian dari ekosistem besar Infrastruktur Mutu Nasional yang di dalamnya mencakup Standardisasi, Metrologi, dan Akreditasi. Pelakunya juga sudah relatif banyak, karena hingga saat ini sedikitnya tercatat ada 2.998 Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) yang aktif melakukan kegiatan-kegiatan terkait standardisasi mulai dari pengujian, inspeksi, hingga sertifikasi. "Standardisasi berperan terutama telah ditetapkannya lebih dari 14.817 SNI oleh Badan Standardisasi Nasional," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech secara daring pada acara Standar Nasional Indonesia (SNI) Award 2023, Kamis (16/11/2023).

Dijelaskan lagi oleh Airlangga Hartarto, berdasarkan lansiran International Organization for Standardization (ISO), ke  depannya terdapat empat  faktor pendorong perubahan yang akan memengaruhi standardisasi ke depan, yaitu faktor ekonomi seperti evolusi sistem perdagangan, pemunculan model bisnis baru, serta saling ketergantungan dalam global supply chain. Terakhir, aspek teknologi baru yang muncul dan terus berkembang seperti  kecerdasan buatan AI dan teknologi ikutan lain yang secara langsung  mendorong terjadinya efisiensi dan produktivitas.


Dari sisi eksternal dalam hal ini masyarakat, faktor berikut juga menjadi hal yang sama sekali tak bisa diabaikan seperti  perubahan demografi dan populasi dan faktor terakhir lain adalah sisi lingkungan. Ini mencakup perubahan iklim, bencana alam, dan penipisan cadangan sumber daya alam. "Faktor-faktor ini akan memengaruhi standardisasi ke depan sehingga perlu diantisipasi oleh para stakeholder terkait," ujar Menko Airlangga.

Oleh Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini, bagi pemerintah yang sedang bekerja dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045 upaya yang dilakukan ada pada bentuk pembangunan infrastruktur secara masif, mulai dari tol, bandara , kereta api, pelabuhan, bendungan, serta melakukan hilirisasi, termasuk untuk kendaraan listrik dan pembangunan IKN.
Sedangkan dalam hal pengembangan standarisasi ini, langkah yang diambil antara lain dengan mempermudah UMKM dalam mendapatkan sertifikat Sebagai wujud apresiasi Pemerintah bagi pelaku usaha yang secara konsisten menerapkan SNI dan memiliki kinerja yang luar biasa dan unggul, Pemerintah melalui Badan Standardisasi Nasional memberikan penghargaan SNI Award.

Penganugerahan SNI Award merupakan bagian untuk mendorong penerapan SNI oleh para pelaku usaha. Melalui SNI Award, diharapkan produsen, konsumen, dan masyarakat umum semakin menghargai aspek mutu. Pemenang SNI Award juga diharapkan dapat menjadi role model bagi para pelaku usaha agar SNI bisa digunakan secara lebih luas.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun