Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Bicara Peran Perempuan dalam Pemberdayaan Ekonomi

17 Oktober 2023   16:06 Diperbarui: 17 Oktober 2023   16:13 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Pemerintah tak cuma berbicara tentang pertumbuhan ekonomi sebagai  tujuan berbentuk angka semata. Upaya lanjutanya berupa  mendapatkan pertumbuhan yang solid setelah angka nasional tercatat di angka 5,17 persen pada triwulan II tahun 2023 itu hendak diikuti oleh peningkatan kualitas kesejahteraan yang.  Kesempatan itu praktis terbuka karena saat ini situasi  sosial  dan  pergerakan ekonomi yang terus membaik pasca pandemi, indikasinya ada pada penurunan rata-rata nasional  pada tingkat kemiskinan, pengangguran, hingga ketimpangan yang menurun. Satu kelompok masyarakat yang menjadi kontributor dalam upaya berkelanjutan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan itu datang dari kelompok perempuan. 


"Salah satu yang perlu didorong adalah bagaimana kaum perempuan ini menjadi aktor untuk mendorong dan menopang kemajuan ekonomi. Jadi kaum perempuan bukan penonton di negara sendiri. Pemerintah tentu akan terus mendorong perempuan menjadi aktor penting dalam pemberdayaan ekonomi, aktor penting dalam penanganan pangan, dan aktor penting dalam inklusi keuangan," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat berbicara  di  Seminar Nasional dan Rapat Kerja Nasional I Perempuan Indonesia Maju (PIM) di Jakarta, Selasa (17/10/2023).

Untuk itu, kepada kelompok perempuan ini pemerintah menerapkan sejumlah langkah dan kebijakan yang memudahkan mereka dalam mengakses layanan keuangan formal. Wujudnya ada pada beleid dalam Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) yang salah satu kelompok sasarannya yakni perempuan. Menurut Airlangga, dukungan serta pelibatan para pemangku kepentingan, membuat akses keuangan inklusif di Indonesia mengalami peningkatan dari 67,8% pada 2016 saat SNKI diluncurkan, menjadi 85,1% pada tahun 2022.

Program SNKI ini memiliki maksud agar perempuan Indonesia bisa punya akses setara kepada produk dan layanan keuangan formal yang aman serta terjangkau.Karena dengan kemudahan tersebut, akan tercipta dukungan bagi kegiatan produktif untuk perempuan yang pada gilirannya akan  meningkatkan kualitas hidup perempuan dan keluarga, membuat perempuan lebih mandiri dan ujungnya aktif dalam gerak ekonomi. Langkah tersebut menjadi bagian dari target pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) kelima yakni "Kesetaraan Gender". Lewat SNKI komitmen pemerintah dalam isu kesetaraan gender serta pemberdayaan perempuan dalam segala segi kehidupan, bukan sekedar kampanye belaka.

Dorongan kepada perempuan untuk terus berkembang melalui kesempatan yang telah diberikan direalisasikan dalam wujud  peningkatan kewirausahaan serta ekosistem digital. Mengingat pemerintah juga telah meluncurkan beragai program dan kebijakan seperti fasilitas pembiayaan, dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat dan Program Kartu Prakerja.

Kendati sudah berada di jalur yang tepat dengan tingkat inklusi yang tinggi, sejumlah kendala masih ada yang harus dibereskan. Salah satunya adalah  aspek literasi, dimana saat ini angka literasi keuangan masyarakat baru mencapai   49,68%.  Data yang secara langsung menjelaskan bahwa penggunaan produk serta layanan keuangan tidak diikuti dengan pemahaman yang memadai para pelakunya.

Akibatnya yang terjadi kemudian di masyarakat bisa sangat serius, menyusul cerita-cerita tentang penipuan, investasi bodong, bahkan pinjaman online (pinjol) ilegal. "Jangan banyak tergiur. Lebih baik mendorong yang disediakan Pemerintah yaitu Kredit Usaha Rakyat," ujar Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Pada akhir sambutannya, Airlangga mendorong perempuan Indonesia mengambil langkah maju dengan mengambil tempat sebagai akselerator, fasilitator, dan agregator daripada Kredit Usaha Rakyat. Ini dengan tujuan akhir agar melalui  berbagai upaya pemberdayaan,  perempuan Indonesia dapat terus berkarya  lebih baik, Indonesia lebih hebat, Indonesia lebih tangguh, dan itu karena perempuan Indonesia," pungkas Menko Airlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun