Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Catatan Airlangga Hartarto dalam Kelanjutan Perundingan IPEF

6 Oktober 2023   10:24 Diperbarui: 6 Oktober 2023   10:31 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Berbagai upaya kerjasama ekonomi perdagangan dan investasi terus digalakkan pemerintah Indonesia baik secara bilateral maupun multilateral dengan  sejumlah negara. Salah satu yang hingga saat ini masih terus dalam proses negosiasi dan  penyelesaian rundingan adalah Indo-Pacific Economic Framework  (IPEF) yang tujuan utamanya adalah untuk  peningkatan  ketahanan dan pertumbuhan ekonomi nasional dan kawasan Indo-Pasifik.


Mengingat kerjasama ini bersifat multilateral maka pembicaraan dilangsungkan secara bertahap serta telah memasuki tahap keempat pada tahun 2023 ini. Sejumlah kesepakatan dan kemajuan pun telah berhasil dicapai berkat fleksibiltas yang dimiliki oleh negara-negara yang tergabung di dalamnya, meski masih banyak hambatan yang dihadapi namun tetap dalam progres yang diinginkan.

Seperti disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menjadi wakil pemerintah Indonesia dalam inisiatif ini, sejumlah kemajuan  signifikan telah dibuat dari berbagai klaster IPEF dan mendorong fleksibiltas agar manfaat nyata dari Pilar I inisiatif ini dalam segera dirasakan. "Bantuan teknis dan kerja sama ekonomi sangat penting dalam mewujudkan implementasi komitmen standar tinggi yang diinginkan IPEF," ujar Menko  Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) IPEF secara daring yang diiniasi oleh United States Trade of Representatives (USTR)  pada Kamis (5/10/2023).

Salah satu catatan penting yang juga disampaikan Menko Airlangga dalam rapat tersebut adalah perlu disegerakannya dialog dalam perwujudan kerjasama Critical Minerals, dan berharap hal ini dapat dibicarakan pada perundingan putaran ke-6 IPEF di Kuala Lumpur, Malaysia pada November mendatang.

Harapan Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini sejalan dengan keinginan negara anggota IPEF lain yang berharap penyelesaian beberapa klaster lain bisa selesai pada November 2023 ini. Apalagi sebelumnya mereka juga  mendukung bagi adanya proyek technical assistance, investor forum, skill upscalling, networking dan capacity building sebagai bentuk manfaat nyata yang dapat diraih bersama secara cepat.

Untuk diketahui  IPEF (Indo-Pacific Economic Framework)  yang berdiri pada Mei 2022 merupakan inisiati baru dalam rangka  kerja ekonomi yang ditawarkan Amerika Serikat baru yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Sifat dan tujuan IPEF adalah penguatan kerjasama di kawasan  Indo-Pasifik serta sebagai penyeimbang bagi agresifitas China di kawasan tersebut. Adapun negara-negara yang tergabung di dalam aliansi perdagangan ini adalah Amerika Serikat, Jepang, Australia, Brunei Darussalam, Filipina, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Ada empat bidang utama yang jadi fokus kerja kelompok ini yaitu, ekonomi digital, rantai pasokan, infrastruktur energi bersih, dan langkah-langkah anti-korupsi.
   
Ambassador USTR Katherine Tai, yang menjadi wakil AS dalam inisiatif ini menyatakan puas dengan capaian kesepakatan yang sudah diraih IPEF sejak pertama kali diluncurkan. Kepada 13 negara mitra yang hadir dirinya menyatakan punya target penyelesaian pada sejumlah klaster di Pilar I pada bulan November 2023 ini. Sementara untuk  agenda IPEF tahun 2024, dirinya berharap agar rundingan yang akan dilaksanakan berfokus pada penyelesaian  sejumlah klaster yang tersisa dan melakukan implementasi aktivitas kerjasama lainnya. Pihaknya juga berharap agar pertemuan lanjutan yang akan dihelat di Kuala Lumpur November mendatang, langkah pragmatis serta konstruktif sekaligus mengakomodasi semua kepentingan yang ada bisa lebih mengemuka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun