Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Financial

Airlangga Paparkan Bukti PSN Dorong Pemerataan Pembangunan Wilayah

14 September 2023   17:16 Diperbarui: 14 September 2023   17:20 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah telah meneguhkan rencana bahwa pada tahun 2045 yang menjadi satu abad keberadaan bangsa ini akan ditandai sebagai periode Indonesia Emas. Salah satu akselerasi dalam pencapaian tersebut adalah strategi pembangunan infrastruktur secara masif  melalui Proyek Strategis (PSN). Tercatat sejak ditetapkan pertama kali delapan tahun lalu dari tidak kurang 161 proyek telah diselesaikan  dengan nilai investasi mencapai Rp1.134,9 triliun. 

Total berbagai proyek itu merentang dan beragam, mulai dari kawasan industri, pariwisata, perdagangan, residensial, jalan dan jembatan, energi, bandar udara, smelter, hingga pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Bersamaan dengan itu, saat ini masih terdapat 68 proyek yang masih dalam tahap konstruksi serta 31 proyek dan 9 program yang telah beroperasi sebagian. Rincian beragam  PSN itu menyebar ke berbagai wilayah yang terdiri dari 25 PSN di Sumatera, 16 PSN di Kalimantan, 17 PSN di Sulawesi, 15 PSN di Bali dan Nusa Tenggara, 10 PSN di Maluku dan Papua, 50 PSN di Jawa, serta 4 PSN di tingkat nasional.

Meski terdapat sebagian yang belum sepenuhnya selesai, namun dampak dari berbagai proyek yang sudah selesai itu praktis mendongkrak daya saing  Indonesia dari yang semula ada di rangking 44 tahun lalu, sekarang berada di posisi 34. Itu menjadi kenaikan tertinggi di dunia. Kenaikan yang tak lain karena masifnya pembangunan ragam infrastruktur  yang telah diselesaikan tersebut. Seperti dikatakan oleh presiden Joko Widodo angka tersebut masih akan meningkat dan membuat pemerintah bertekad menyelesaikan berbagai proyel lain yang sedang dalam pengerjaan diselesaikan pada tahun 2024 mendatang.

Oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang bertindak selaku Ketua Tim Komite Percepatan Penyediaan Infrastuktur Prioritas (KPPIP)  "Ini merupakan hal-hal positif, dan kita juga bisa lihat contohnya MRT di Jakarta. Ini tentu membuktikan bahwa PSN memberikan dampak ekonomi yang luar biasa," ungkap Menko Airlangga saat menyampaikan laporan kepada Jokowi yang menjadi penyampai pidato kunci pada acara Main Event Sewindu PSN: Infrastructure Forum
and Edutainment Expo, Rabu (13/9/2023).

Lebih jauh, Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan bahwa, PSN terbukti jadi motor dalam pemerataan pembangunan wilayah. Hal demikian muncul berdasar kajian LPEM UI dan Prospera terhadap 137 PSN, yang menunjukkan PSN telah memberikan output perekonomian hingga Rp1.670 triliun dan menciptakan lapangan kerja sebesar 4,5 juta.  

Tak cuma  dalan bentuk pembangunan fisik, peningkatan volume ekonomi itu juga tak lepas dari beragam perubahan dan perbaikan untuk mempermudah aturan mulai dari perizinan tata ruang, pengadaan lahan, jaminan pemerintah (sovereign guarantee), dan dukungan penyelesaian kendala (debottlenecking) oleh KPPIP sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2021 tentang Kemudahan Proyek Strategis Nasional. Selain itu, Pemerintah juga telah menyusun rancangan peraturan skema pembiayaan nonAPBN seperti Hak Pengelolaan Terbatas (Limited Concession Scheme) dan Land Value Capture.

Dikatakan juga dalam waktu dekat bahwa saat ini ada 8 PSN yang telah rampung dan siap diresmikan yang itu terdiri dari 5 proyek jalan tol, 1 proyek kawasan pariwisata, 1 proyek kawasan industri, dan 1 proyek industri katalis merah putih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun