Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto Bicara Isu dan Tantangan Ketenagakerjaan Indonesia

10 Juli 2023   07:47 Diperbarui: 10 Juli 2023   07:49 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sektor ketenaga kerjaan menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian penting pemerintah utamanya sejak dan setelah pandemi Covid-19 berakhir. Hal itu tak lain karena dampak dari situasi tersebut tak cuma merubah pola hubungan kerja, namun juga model dan jenis pekerjaan serta akselerasi digitalisasi yang terjadi di segala bidang akibat kebijakan yang diambil dalam menghadapi penyakit tersebut. Digitalisai itu hampir terjadi di semua bidang lebih khusus bidang ketenagakerjaan. Karena trend yang berlangsung saat ini adalah aktifitas dan otomatisasi  industri  yang itu berdampak pada turunnya permintaan pada pasar tenaga kerja.

Di pihak lain, Indonesia juga akan menghadapi kondisi bonus demografi, sebuah situasi dan tantang yang diperkirakan akan terjadi mulai tahun 2030 nanti dimana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai tidak kurang dari 201 juta orang (setara 68,1 persen total penduduk). Situasi yang pada gilirannya meniscayakan penanganan lapangan kerja yang antisipasinya harus  disiapkan dari sekarang, agar tersebut dari ketersediaan jumlah angkatan kerja itu bisa dimanfaatkan secara maksimal.

"Kondisi itu hanya terjadi sekali dalam sejarah peradaban satu bangsa, sehingga hal demikian sangat menentukan kepada siap atau tidaknya kita untuk lepas dari jebakan negara kelas menengah. Ini adalah tantangan yang suka atau tidak harus dihadap. Salah satu hal bisa dilakukan adalah dengan peningkatan  produktivitas serta  jadi manusia yang terus menerus melakukan pembelajaran," kata  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat membuka Kongres IX Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) di Jakarta, Sabtu (8/7/2023).


Pembelajaran dan sikap untuk terus menerus belajar itu tak cuma menjadi tanggugjawab pemerintah namun juga kalangan buruh, dan itu telah diperlihatkan dalam bentuk kontribusi mereka kepada optimisme ekonomi dalam negeri seperti yang selama ini terjadi.

"Akhir bulan lalu  "Purchasing Managers' Index atau PMI kita kemarin baru dirilis yaitu 52,5%. Nah ini tidak bisa ada tanpa adanya optimisme dari teman-teman buruh. Karena ini adalah yang tertinggi di kawasan ASEAN. Sehingga tentu perekonomian kita kemarin dalam Covid mampu tumbuh di 5%. Kita mampu menjaga inflasi kemarin sudah diumumkan di 3,52%. Pertumbuhan 5% adalah pertumbuhan kedua tertinggi diantara negara G20. Dan pertumbuhan ini sekali lagi adalah kontribusi dari kita semua, dari para pengusaha dan juga dari para pekerja ataupun para buruh," tutur Menko Airlangga.

Dengan data positif dan menggembirakan tersebut, pemerintah jadi punya kesempatan untuk juga memperbaiki kondisi yang masih dibawah target, seperti masih rendahnya produktivitas tenaga kerja dan itu tantangan lain yang juga tak kalah penting untuk diselesaikan. Sebelumnya untuk isu tersebut upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam  peningkatan kualitas para pekerja, adalah melalui program Kartu Prakerja yang seluruhnya dilaksanakan secara digital.

Sedangkan pada bidang kebijakan terkait energi, program peralihan energi baru terbarukan dari energi fosil juga terus digencarkan dan ini akan banyak memiliki peluang pekerjaan antara lain pengembangan industri berbasis solar, pengembangan geothermal, pengembangan hydro energy, serta industri hijau (green energy). Hal ini menjadi penting karena sektor green energy sangat berkaitan dengan para buruh.   ini yang terus kita dorong bahwa inti dari hampir seluruh program kerja Pemerintah adalah untuk mendorong penciptaan lapangan kerja," pungkas Menko Airlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun