Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Rencana Airlangga Hartarto untuk Bonus Demografi dan Energi Berkelanjutan Indonesia

26 Juni 2023   15:10 Diperbarui: 26 Juni 2023   15:17 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memiliki impian  besar dalam meningkatkan jumlah pengusaha di Indonesia dengan tujuan memanfaatkan bonus demografi yang akan datang. Saat ini, jumlah pengusaha di Indonesia masih hanya sekitar 3 persen dari total jumlah penduduk. Airlangga menargetkan agar angka tersebut dapat mencapai 5 persen dan itu bisa diwujudkan seiring naiknya jumlah warga berusia muda dan produktif.

Dalam acara Indonesia Net-Zero Summit (INZS) 2023 yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Airlangga mengungkapkan keyakinannya bahwa peningkatan jumlah pengusaha ini merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan sumber daya manusia dalam menghadapi bonus demografi di Indonesia. Seperti diketahui, bonus demografi tersebut adalah sebuah kondisi dimana jumlah warga di sebuah negara mayoritas diisi oleh kelompok usia produktif dari 25 hingga 60 tahun.

Selain peningkatan jumlah pengusaha, Indonesia juga membutuhkan sumber daya manusia yang terdidik, sehat, dan inovatif guna mendukung Visi Indonesia Emas 2060. Untuk mencapai hal tersebut, keberlanjutan atau sustainability juga harus menjadi perhatian utama. Masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama dalam mengembangkan ekonomi biru dan ekonomi hijau.

Airlangga menyatakan bahwa Indonesia merupakan negara yang mendorong keberlanjutan dan berkomitmen untuk mencapai net zero emission pada tahun 2060. Dalam 10 tahun ke depan, Indonesia akan mengembangkan energi berbasis hijau. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui kerjasama dalam proyek tenaga air atau hydropower di Kalimantan Utara.

Proyek ini merupakan implementasi dari perjanjian pendanaan transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP) yang dibuat saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada tahun 2022. JETP berkomitmen untuk menyediakan dana hingga 20 miliar dolar AS selama tiga hingga lima tahun mendatang untuk Indonesia. Proyek hydropower di Kalimantan Utara dengan kapasitas 10 ribu megawatt merupakan salah satu proyek yang akan mendukung Indonesia dalam mencapai net zero emission pada tahun 2060.


Selain itu, Airlangga juga mengungkapkan bahwa ada komitmen dari Amerika Serikat dan Uni Eropa senilai 600 miliar dolar AS untuk mendukung upaya net zero emission. Uni Eropa akan menyumbangkan sekitar 300 miliar dolar AS untuk pengembangan ekonomi hijau.

Dengan upaya ini, Airlangga Hartarto berharap bahwa peningkatan jumlah pengusaha di Indonesia dan fokus pada keberlanjutan ekonomi akan membawa manfaat bagi negara ini. Selain meningkatkan lapangan kerja, peningkatan jumlah pengusaha akan membantu dalam mencapai visi Indonesia sebagai negara maju dan mempersiapkan Indonesia menghadapi bonus demografi yang akan datang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun