Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Ini Pesan Airlangga Hartarto untuk Mahasiswa Magang ke Hungaria

13 Juni 2023   10:22 Diperbarui: 13 Juni 2023   10:24 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Ketersediaan jumlah angkatan kerja meniscayakan peningkatan Sumber Daya Manusia. Tak cuma melalui pendidikan formal yang jenjangnya sudah tertata rapi, pendidikan non formal jalur vokasi dan pelatihan juga menjadi aspek yang tak boleh diabaikan sama sekali. Bentuknya bisa beragama sesuai kebutuhan, mulai dari peningkatan materi praktek sampai praktik dalam program magang.  Langkah dan kebijakan tersebut menjadi perlu karena seiring dengan pemanfaatan bonus demografi yang dimiliki Indonesia saat ini, peningkatan kualitas sumber daya menjadi keharusan, selain juga revitalisasi pendidikan vokasi itu sendiri.

DI sisi lain, karena kendala keterbatasan jumlah program magang dalam negeri, baik jumlah maupun kebutuhannya membuat program ini berjalan tak seperti yang ditargetkan. Maka pilihan untuk melakukan hal tersebut ke mancanegara menjadi opsi yang juga layak dipertimbangkan. Pilihan tersebut juga tidak lepas dari situasi demografi di banyak negara, utamya Eropa yang memasuki periode  aging population, sehingga meningkatkan kebutuhan tenaga kerja muda dari luar negeri. Salah satunya yakni Hungaria dengan jumlah penduduk lanjut usia mencapai 20% populasi.


Situasi ini yang coba dimanfaatkan pemerintah melalui KADIN Indonesia untuk peluang  kolaborasi. Bentuknya pengembangan model bisnis baru berupa pengiriman mahasiswa  Politeknik dan Sekolah Vokasi untuk magang selama 1-2 tahun di negara-negara industri. "Program ini menjadi salah satu prototyping yang akan terus dimonitor. Artinya Pemerintah akan monitor keberhasilan adik-adik mahasiswa di Hungaria. Tentu kami akan monitor setelah pulang juga. Karena setelah pulang akan juga memperkuat industri di dalam negeri dan adik- adik akan mendapatkan semangat dan etos kerja di Hungaria, salah satu negara yang maju dari segi industrinya," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian saat melepas keberangkatan 30 mahasiswa Indonesia ke Hungaria untuk magang di Continental, sebuah perusahaan manufaktur ABS (antilock breaking system) nomor 2 terbesar di dunia dan beroperasi di 58 negara, Senin (12/6/2023).

Di sana para peserta akan mendapat transfer kredit sebesar 20 SKS setiap semester sesuai standar magang yang direkomendasikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi berdasarkan usulan KADIN Indonesia. Selain itu, peserta magang juga akan mendapatkan uang saku dan fasilitas seperti akomodasi dan asuransi sesuai standar di negara tujuan.

Sejak pertama kali dilaksanakan tahun 2022, Indonesia telah mengirimkan 616 mahasiswa dari 60 Politeknik seluruh tanah air untuk mengikuti pemagangan pada 32 industri di Hungaria. Selain itu, terdapat tidak kurang dari 800 mahasiswa lain yang sedang dalam proses persiapan pemberangkatan. Ke depannya, Pemerintah juga akan terus mendorong agar program tersebut dapat dikembangkan ke negara industri maju lainnya.

Menko Airlangga mengaku sangat bangga kepada para peserta  yang berkesempatan meningkatkan keahlian di luar negeri sekaligus berharap agar mereka dapat menimba ilmu sebanyak mungkin untuk kemudian mengaplikasikannya secara optimal saat kembali ke tanah air. "Tentu saya berpesan, manfaatkan kesempatan agar dapat memperoleh ilmu sebanyak- banyaknya. Jangan ragu untuk belajar dan meminta pekerjaan yang praktikal dan untuk dipelajari. Dan jangan lupa untuk terus bertanya," tutup Menko Airlangga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun