Lebaran idul fitri yang menjadi perayaan tahunan dan liburan bagi masyarakat se tanah air, tak cuma terkait silaturahmi dan fungsi ibadah semata. Ada banyak dimensi  sosial ekonomi yang dikandung dari kegiatan masif yang hampir diikuti seluruh rakyat di negara berpenduduk mayoritas muslim ini.  Moment idul fitri yang berlangsung setelah ibadah puasa ramadhan selalu ditandai dengan tradisi mudik lebaran, kumpul keluarga di kampung halaman untuk merajut tali silaturahmi dengan keluarga
Â
Untuk lebaran tahun ini, pemerinta memperkirakan akan terjadi pergerakan tidak kurang dari 123 juta warga, dan itu meningkat secara signifikant dibanding tahun 2022 lalu Mobilitas masyarakat dalam skala besar tersebut tidak hanya memiliki dampak langsung bagi perekonomian nasional, bahkan juga mampu menggerakkan ekonomi di daerah tujuan mudik yang menjangkau hingga jauh ke daerah pedesaan. "Setiap tahun,momen lebaran selalu menjadi masa dimana pertumbuhan ekonomi tertinggi untuk kuartal berjalan. Kondisi demikian ingin dimaksimalkan pemerintah setelah hal serupa juga terjadi selama ramadan yang angkanya juga meningkat. Meski untuk bisa lebih baik, hal itu juga diiringi dengan pengendalian inflasi ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Pengendalian inflasi di tengah situasi global yang tak kunjung stabil tak cuma dilakukan dari Jakarta. Terjun langsung ke masyarakat,meninjau situari sebenarnya juga dilakukan. Hal itu terlihat saat Ketua Umum Golkar ini menyempatkan diri  bertemu dan berbicara langsung dengan masyarakat di pedesaan serta memastikan keberlangsungan pemulihan perekonomian di daerah pedesaan pasca pandemi termasuk melalui dorongan peningkatan transaksi ekonomi selama momentum Ramadan dan Idulfitri 2023.
Dalam kunjungan ke desa Rowodadi di Kabupaten Purworejo dan Desa Kebonrejo di Kabupaten Magelang tersebut, Airlangga juga mendengar berbagai persoalan dalam  upaya kesejahteraan dan kemandirian desa. Upaya mengatasi permasalahan banjir, ketersediaan dan harga pupuk, penguatan ekonomi keluarga, harga gabah, bantuan Program Keluarga Harapan, hingga pengelolaan sampah menjadi topik yang muncul dalam dialog Menko Airlangga dengan masyarakat yang berlangsung dalam suasana yang hangat dan akrab tersebut. "Dalam suasana halal bi halal ini, saya memohon maaf lahir dan batin, minal aidin wal faidzin. Terima kasih atas gotong royongnya," ujar Menko Airlangga.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H