Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga Hartarto dan Capaian Ekstraordinari Ekonomi Indonesia

8 Februari 2023   12:45 Diperbarui: 8 Februari 2023   12:51 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Di tengah kondisi global yang tidak menentu, arah ekonomi Indonesia sudah berada di jalur yang tepat. Pemulihan yang cepat berkat resiliensi dari dalam negeri menjadi penopang terhadap situasi global yang tidak normal. Itu semua ditandai dengan catatan pertumbuhan ekonomi impresif di angka 5,31% (ctc) dan melampaui target yang sebelumnnya ditetapkan yang sebesar 5,2% (ctc), sekaligus telah berada di situasi sebelum pandemi terjadi.

"Ini pencapaian ekstraordinary ditengah tekanan yang dialami secara global. Dengan angka yang 4 persen yang dicatat rata-rata dunia, maka yang diraih Indonesia ada di atas rata-rata semua negara."kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat diwawancara oleh salah satu televisi.

"Ini capaian yang tidak mudah dan tidak datang begitu saja, ini bisa terjadi berkat kebijakan gas dan rem yang diambil pemerintah selama tiga tahun terjadinya pandemi. Pembentukan KPC PEN serta  anggaran untuk perlindungan sosial dan pemulihan ekonomi nasional. Semuanya adalah sequence.

Salah satu keputusan terpenting yang diambil Presiden Joko Widodo adalah untuk tidak melakukan lockdown selama pandemi Covid-19, sehingga hal demikian jadi pendorong ekonomi tetap bergerak dengan ekspor serta  Neraca Perdagangan  mampu tumbuh positif selama pandemi. 

Purchasing Managers's Index (PMI) Manufaktur Indonesia juga berada di atas 50 dan berada di level ekspansif. Ini membuat industri tak harus kehilangan rantai pasok ditambah kenaikan harga komoditas saat dunia mulai kembali normal, membuat Indonesia jadi salah satu negara yang paling siap dengan situasi pelonggaran itu.
 
Saat ini ekonomi Indonesia didominasi pasar domestik yang sebesar 50-51 persen, dengan bantalan kuat ekonomi domestik yang dimiliki, pemerintah percaya diri untuk berhadapan dengan tantangan global yang masih berlangsung, seperti  Rusia-Ukraina, isu perubahan cuaca, harga komoditas yang meninggi dan kenaikan  inflasi global serta suku buka yang masih diatas rata-rata. 

"Dengan bekal kekuatan domestik itu, kita punya kesempatan untuk mengambil ancang-ancang, utamanya untuk pasar ekspor yang masih 20 persen. Jadi resiliensi terhadap gonjang-ganjing global tetap ada. Itu antara lain dengan tetap menjaga daya beli masyarakat," tutup Menko Airlangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun