ASEAN tahun 2023 telah merancang sejumlah agenda untuk dibicarakan kesepuluh anggotanya dalam pertemuan yang akan berlangsung di KTT pada Juni mendatang di Jakarta. Â Ada tiga tema utama dan prioritas yang diusung termasuk aspek keamanan yang dirangkum dalam ASEAN outlook on the Indo-Pasific (AOIP).
Indonesia yang menjabat Keketuaan
Seluruh Agenda itu menjadi bagian dari upaya mengatasi tantangan  ekonomi global yang masih suram. Seperti yang diprediksi Bank Dunia, bahwa ekonomi dunia tahun ini hanya akan tumbuh 1,7 persen yang dibarengi dengan kenaikan inflasi di banyak negara. Situasi yang berujung ketidakpastian di berbagai negara termasuk yang bergabung dalam perhimpunan ASEAN.
Â
Mengatasi hal demikian, sejumlah isu dan agenda yang diiusung Indonesia untuk KTT itu termaktub dalam sejumlah agenda, mulai dari ekonomi, yang memberi prioritas pada pemulihan, pembangunan ulang, ekonomi digital serta pembangunnan berkelanjutan dengan fokus pada capaian utama yang telah ditetapkan.
"Di sini peran penting ASEAN sebagai organisasi yang perlu memanfaatkan pencapaian yang disepakati dalam G20 untuk pertumbuhan ekonomi di ASEAN, khususnya di bidang ketahanan pangan dan energi, stabilitas keuangan dan tentunya berpegang pada prinsip-prinsip ASEAN," Â kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan keynote speech dalam pertemuan dengan seluruh Duta Besar ASEAN dan Duta Besar Perwakilan ASEAN di Jakarta, Kamis (19/01).
Semuanya akan menuju pada satu titik tujuan yakni penguatan n ekonomi kawasan yang tumbuh cepat, inklusif, dan berkelanjutan  serta dapat bertransformasi menjadi kawasan yang berkomitmen pada tujuan pembangunan berkelanjutan, damai, saling terhubung, inklusif, dan kompetitif.
Upaya capaian demikian dimulai dengan upaya utama yakni mendorong pertumbuhan regional, konektifitas antar kawasan serta perbaikan daya saing. Selain juga yang tak kalah penting penguatan ketahanan pangan serta keuangan melalui kepastian aspek rantai pasok.
Target kedua yang berkaitan dalam aspek transformasi digital secara inklusif dan partisipatif dengan tidak melupakan  peningkatan  infrastruktur digital  berkualitas agar kesenjangan digital yang masih terjadi bisa diminimalisir. Dan yang Ketiga,  pentingnya pertumbuhan berkelanjutan yang implementasinya  ada pada upaya untuk terus menerus mempromosikan isu blue economy yang dibarengi oleh proses peralihan dan transisi menuju energi baru terbarukan yang harus menyelaraskan diri dengan prinsip aksesibilitas, keterjangkauan, dan keberlanjutan bagi masyarakat ASEAN.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H