Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Airlangga dan Perumusan Strategi Kebijakan Minyak Nabati Global

4 November 2022   10:57 Diperbarui: 4 November 2022   11:09 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Industri perkebunan kelapa sawit Indonesia adalah pemain utama dunia. Dengan kemampuan menjadi pemasok 85 peren kebutuhan pasokan minyak sawit global atau 40 persen dari kebutuhan miyak nabati global, posisi tersebut secara langsung meniscayakan upaya-upaya lebih konkrit dari para pelakunya agar status sebagai komoditas strategis tidak hanya memberi nilai tambah untuk kepentingan dalam negeri, namun juga berkontribusi bagi pembangunan ekonomo berkelanjutan. Upaya tersebut tak lepas dari tantangan global yang harus dihadapi industri ini yang solusi dan jalan keluarnya bisa dicapai melalui konsensus bersama  oleh  Indonesia  dan negara-negara produsen sawit dunia lainnya.

Upaya itu menjadi satu dari sejumlah tujuan penyelenggaraan G20 Sustainable Vegetable Oils Conference (G20 SVOC) di Nusa Dua Bali, Kamis (13/10/2022). Sebuah pertemuan yang yang diharapkan menjadi forum dialog terbuka dalam perumusan strategi dalam menghadapi tantangan rantai pasok minyak nabati global. Konferensi yang diselerenggarakan sebagai bagian dari rangkaian ajang KTT G20 tersebut menjadi kian strategis, karena minyak sawit telah terbukti menjadi minyak nabati paling efisien serta menjadi jawaban terhadap berbagai kritik terkait industri dan lingkungan yang masih terjadi hingga saat ini.

Seperti dikatakan Menko Perekonomia Airlangga Hartarto, kemampuan  industri ini dalam menyerap  17 juta pekerja  dan mendorong perbaikan ekonomi keluarga di sertga efisiensi penggunaan lahannya membuat sawit ikut secara signifikan mendorong pencapaian SDGs.  Karena  secara faktual, itu  terlihat perkebunan kelapa sawit mampu menyerap 64,5 ton CO2 per hektar per tahun dan dapat menghasilkan 18,7 ton oksigen per hektar per tahun.  Industri kelapa sawit Indonesia disebut turut mendorong program SDGs karena industri ini berpusat kepada rakyat, sebagaimana yang telah menjadi prioritas pemerintah selama ini. 

Langkah yang tak lain karena secara faktual tidak kurang dari 40 persen produksi untuk produksi dan kebutuan glila itu dihasilkan dari petani kecil,"kata Menko Perekonomian yang berbicara secara virtual dalam pertemuan yang juga dihadiri perwakilan negara-negara penghasil sawit dunia lainnya.
Aspek berkelanjutan dari industri ini juga telah mendapat pengakuan dunia, itu terlihat dari tiga importir utama minyak sawit Indonesia dari zona Eropa yakni Belanda, Spanyol dan Italia tetap mempercayai  CPO  asal Indonesia. Meski hal itu juga memperlihatkan adanya kesengangan pemahamanan antara negara-negara se kawasan lainnya terhadap minyak sawit Indonesia dan kebutuhan mereka di pasar Eropa. ""Kesenjangan tersebut dapat diatasi jika platform dialog dibangun antara negara produsen dan konsumen. Kita perlu bergerak cepat dan tegas untuk bekerja sama dalam menghadapi masalah struktural pasar yang dapat memperburuk dampak buruk. Produsen dan eksportir minyak nabati harus berkontribusi dalam upaya tersebut," jelas Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

Karena acara tersebut digelar sebagai bagian dari KTT G20, Airlangga Hartarto  menyerukan semua anggota dan negara untuk mendorong langkah-langkah fasilitatif sehingga dapat pulih bersama dan pulih lebih kuat. "Saya percaya bahwa tindakan ini harus diikuti oleh banyak orang, terutama produsen makanan, untuk memastikan kehidupan orang lain yang menjadi tanggung jawab semua orang," tegas Menko Airlangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun