Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money

Airlangga Hartarto Dorong Kopi Indonesia Sasar Pasar Dunia

11 Maret 2022   17:46 Diperbarui: 11 Maret 2022   17:49 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan kekayaan ragam dan jenis yang ada, kopi Indonesia sudah semestinya naik level sebagai pemain  utama di tingkat dunia. Apalagi di dalam negeri jenis, dan budaya minum kopi yang sudah menjadi bagian hidup keseharian tersebut, telah menjadi salah satu penggerak penting kegiatan ekonomi masyarakat melalui UMKM yang terus menjamur.  

Belum lagi bicara secara makro, dimana PDB nasional dari usaha perkebunan ini tercatat tidak kurang dari 16,5 persen. Termasuk di dalamnya ada 7,8 juta masyarakat yang menggantungkan hidup. Fakta ini menjadi petunjuk bahwa komoditas ekspor perkebunan kopi nasional adalah industri penting, sekaligus menjadikannya sebagai  ketiga terbesar setelah setelah  setelah sawit dan  karet. Indonesia juga menjadi negara produsen kopi terbesar ke-4 dunia setelah  Brazil, Vietnam, dan Kolombia.

Melalui peran yang cukup penting dan menjanjikan dalam perekonomian nasional, industri kopi mempunyai potensi yang besar untuk terus berkembang. "Dalam 10 tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan yakni sebesar 250%,"  kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (11/03/2022).

Ketika berbicara dalam acara Premium Coffee Expo & Forum 2022  yang berlangsung di Jakarta, Ketua Umum Partai Golkar menambahkan Indonesia juga membidik perluasan pasar global. Jalannya antara lain dengan menjadikan pertemuan G-20 di Bali dan konferensi perubahan iklim COP-27 di Mesir 2022 sebagai rangkaian kegiatan.

Momen itu akan memberikan manfaat bagi perluasan rantai nilai dan strategi pemasaran guna memperkuat "Trade Mark" sekaligus meningkatkan penjualan kopi nasional ke manca negara.  "Tentunya diharapkan kita bisa mendorong kontribusi komoditas kopi terhadap perekonomian, dan apresiasi kepada beberapa brand kopi lokal yang berhasil melantai di bursa dan juga menguasai pasar di luar negeri," tutup Menko Airlangga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun