Sejak berdiri tahun 2015  banyak  pekerjaan yang telah diselesaikan dan terus dijalankan oleh Badan Pengelola Dana Kelapa Sawit (BPDP KS) untuk industri kelapa sawit Indonesia.
Sebagai organisasi  dengan status  Badan Layanan Umum (BLU)  yang berada dibawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, lembaga ini memiliki tugas penting antara lain memastikan program  pengembangan sawit berkelanjutan sebagai komoditas strategis nasional untuk kesejahteraan rakyat lndonesia berjalan sesuai relnya.
Pada sisi lain, lembaga ini tidak bisa bekerja sendiri dalam menjalankan fungsi  dan tugasnya. Kesuksesan tersebut juga tergantung kepada kualitas program yang diajukan oleh Kementerian dan lembaga yang berhubungan langsung atau tidak dengan industri ini.
Sejatinya, lembaga ini bertugas sebagai instrument pemerintah dalam upaya  menciptakan stabilitas harga Tandan Buah Segar (TBS) di dalam negeri.
Namun seiring waktu, dana yang  dikumpulkan dari pungutan ekspor ini turut menjadi motor utama dalam mensukseskan program biodiesel yang digencarkan pemerintahan presiden Joko Widodo. Lembaga ini secara penuh ikut terlibat antara lain dalam penyaluran dana guna melancarkan program pengembangan BBM dari minyak nabati itu.
Seperti diketahui, Â program pengembangan Biodiesel yang pada tahun 2020 sudah masuk ke tahap B30 (campuran 30 persen minyak sawit dalam satu liter BBM solar) bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Indonesia kepada impor minyak mentah dan solar.
Meski baru berjalan dua tahun (program B20 dimulai Septermber 2018) namun tujuan utama pemerintah untuk mengurangi  ketergantungan Indonesia kepada impor minyak solar dan minyak mentah,  juga membuahkan hasil positif lain. Apa itu?.
 Ini terlihat dari data yang menyebut bahwa program biodiese! telah mendorong keseimbangan pasar menuju tingkat harga yang lebih baik dibandingkan periode sebelum BPDPKS didirikan. Sejak tahun 2015 sampai dengan saat ini, program biodiese! telah mempertahankan tingkat harga CPO rata-rata di atas USDSSO/ton.
Pada bagian lain,  lembagai terlibat penuh  kepada program B30 yang mulai dilaksanakan tahun 2020 nanti antara lain melalui dukungan pendanaan untuk keperluan uji coba mesin serta  sosialisasi program ini  kepada masyarakat.
Tak hanya biodiesel, BPDP KS juga terlibat penuh dalam program mempertahankan tingkat produktifitas  panen kelapa sawit khususnya dari para petani perorangan atau swadaya ini. Bentuknya adalah keterlibatan dalam pendanaan program Peremajaan Sawit Rakyat atau PSR.
Program PSR menjadi concern pemerintah karena selama ini jamak diketahui bahwa tingkat produktifitas hasil kebun sawit swadaya, jauh dibawah hasil yang semestinya diperoleh. Itu tak lain karena tingkat pemahaman  tentang budi daya serta pendanaan petani kelompok ini yang relative lemah.