Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

SDGs Indonesia Bisa Tercapai Lewat ISPO

24 Juli 2019   10:58 Diperbarui: 24 Juli 2019   11:03 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah menetapan konsep pembangunan berkelanjutan atau  Sustainable Developmenp Goals (SDGs) sebagai landasan untuk masa depan penduduk bumi.  Terdapat sejumlah syarat untuk disebut masuk dalam kategori program ini.

Antara lain 1. Bebas dari kemiskinan.2 Bebas dari kelaparan. 3. Kesehatan dan Kesejahteraan.4. Pendidikan berkualitas 5. Ketersediaan energy bersih. 6. Lapangan kerja dan partumbuhan ekonomi 7. Inovasi industry dan infrastruktur, 8, menekan ketidaksetaraan 9. Produksi dan konsumsi yang bertanggungjawab.13. Penanggulangan cuaca, tanah dan 14. Kerjasama.

Dari sekian poin  SDGs tersebut, disuka atau tidak telah  menjadi bagian tak terpisahkan dalam penerapan label ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil).  

ISPO sendiri adalah sebuah system dan kelembagaan yang diiniasi oleh pemerintah dalam hal aturan  dan izin  kelayakan terhadap praktek bisnis sawit di tanah air yang tujuan utamanya adalah untuk kelestarian lingkungan.

Label ISPO dijalankan oleh  satu lembaga khusus dibawah Kementerian Pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia. Selain itu juga ditujukan sebagai wujud partisipasi  Indonesia dalam  mengurangi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan.  

 Sejak diberlakukan menjadi aturan wajib untuk perusahaan perkebunan dan sukarela untuk petani swadaya, total sudah 502 sertitikat ISPO yang dikeluarkan. Sertifikat itu terdiri dari  459  untuk perusahaan swasta. PTP Nusantara 34 sertifikat. Koperasi Pekebun Plasma-Swadaya 9 sertifikat.  

Maka, sejak diperkenalkan pada  tahun 2009 sejumlah tujuan SDGs telah secara otomatis masuk dalam target lembaga ini. Ini tak lain karena ISPO secara otomatis meningkatnya Kepatuhan Pelaku Usaha Industri Sawit Indonesia terhadap Peraturan per Undang-undangan RI, Memperbaiki Tata Kelola Industri Sawit Indonesia, dan Menghormati HAM.

Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup , Menjaga Kelestarian Hutan dan Keanekaragaman Hayati, Pengelolaan Lahan Gambut secara bertanggung jawab, serta upaya Pencegahan Kebakaran Lahan.

Melindungi Taman Nasional, Sumber Air, Sepadan sungai, Pantai, Daerah Rawan Bencana Alam, Hutan atau Padang Rumput dengan Keanekaragaman Hayati yang Tinggi, Area yang memiliki Nilai Sejarah Tinggi; serta melindungi Spesies Terancam Punah.

Turut serta berperan dalam Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca.

Bagi pelaku usaha atau petani, atau masyarakat tempat kebun itu berdiri, manfaat langsung yang diterima adalah  Pertumbuhan Ekonomi dan Bisnis di daerah terpencil, Penyerapan Tenaga Kerja, Pengentasan Kemiskinan, Peningkatan Kesejahteraan, Pemerataan Pembangunan, Peningkatan Kualitas SDM, dan Perekat Bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun