Mohon tunggu...
Anak Tansi
Anak Tansi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Seorang perantau yang datang ke ibu kota karena niat ingin melihat dunia lebih luas dari Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Nasib Buruh Sawit, Pemerintah Jawab Kritik Asing dengan Regulasi dan ISPO

29 April 2019   15:29 Diperbarui: 29 April 2019   15:52 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemudian, isu K3 dan kesehatan kerja, yang ini tak hanya terjadi di lingkungan industry sawit, sector lain juga banyak terjadi.  Lalu ada isu pekerja anak dan tuduhan ini sama sekali tak berdasar karena secara regulasi, pemerintah sudah tegas mengeluarkan larangan.

Di bagian pengupahan, kritik juga kadang muncul dengan tudingan bahwa pengupahan pekerja kebun terlalu rendah, berbanding terbalik dengan jam kerja yang disebut masih tinggi. Padahal untuk masalah ini, semua sudah terjawab oleh aturan  Upah Minimum Provinisi (UMP).   

Serta yang ke enam adalah masalah pengawasan pemerintah, hal ini perlu dilakukan untuk membangun upaya kesadaran, supaya tingkat kesadaran para pekerja di perkebunan kelapa sawit lebih membaik dan potensi kecelakaan kerja bisa diminimalisir.

Maka, jika pihak asing itu mau lebih membuka mata dan membaca kenyataan lapangan terhadap apa yang telah dilakukan pemerintah, baik melalui regulasi atau standarisasi label, kritik tersebut sepertinya tidak perlu muncul.

Namun semua itu kembali lagi ke pangkal masalah, bahwa kampanye-kampanye yang dilakukan itu tak lain dan tak bukan adalah cara negara-negara tersebut menghambat masuknya hasil industry ini ke wilayah mereka yang secara nilai ekonomis jauh lebih menguntungkan. Sementara pada saat bersamaan, upaya itu juga untuk melindungi usaha minyak nabati jenis lain, seperti kedelai dan bunga matahari yang menjadi andalan mereka namun secara ekonomis tak bisa mengungguli kelapa sawit, baik dari segi produksi maupun penggunaan lahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun