Mohon tunggu...
Junita R Padang
Junita R Padang Mohon Tunggu... Administrasi - -

Mahasiswa Sekolah Kehidupan. Twitter @JunitaRPadang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sepatu Butut

22 November 2016   16:19 Diperbarui: 22 November 2016   16:28 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku menemukannya teronggok sendirian di tepi jalan…

Warnanya mulai pudar…tak mampu menahan panasnya terik matahari atau dinginnya siraman air hujan..tertatih-tatih mengarungi waktu..menunggu lumut, atau apalah yang akan menguraikannya menjadi tanah kembali…

Mungkin ia telah turut menyaksikan banyak hal dalam sejarah kehidupan manusia.

Mungkin ia telah menyaksikan bagaimana jahatnya keputusasaan menghancurkan kehidupan manusia yang nekat untuk memilihny, bagaimana iri hati dan dengki menghancurkan persahabata, kepedihan yang terus menerus bisa membuat hati jadi mati.

Mungkin ia juga telah menyaksikan ketidakpedulian menghasilkan kehancuran. Kehilangan empaty menghasilkan luka. Keserakahan menghasilkan monster.  

Mungkin ia juga telah turut menyaksikan harapan bisa begitu mengokohkan…tekad yang keras bisa meruntuhkan ketidakmungkinan…dan air mata ternyata bisa juga jadi cemeti untuk terus melangkah maju.

Hari ini dia masih teronggok sendirian di sana…berdebu dan sendirian…menunggu lumut atau apalah yang akan segera menguraikannya…….

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun