Mohon tunggu...
Fadhil Noerfiqhi Pratama Putra
Fadhil Noerfiqhi Pratama Putra Mohon Tunggu... Dokter - Universitas Muhammadiyah Malang

Main bola

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stroke sebagai Alarm Kanker

10 Januari 2024   20:42 Diperbarui: 10 Januari 2024   20:55 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejang Sebagai Alarm Stroke
 
Stroke adalah kondisi medis yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak. Hal ini dapat terjadi karena sumbatan pada pembuluh darah otak (stroke iskemik) atau perdarahan di dalam otak (stroke hemoragik). Gejala stroke melibatkan kelemahan atau kelumpuhan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, kehilangan keseimbangan, dan gangguan penglihatan. Deteksi dini dan penanganan segera penting untuk mengurangi dampak jangka panjang. Pencegahan melibatkan gaya hidup sehat, seperti menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol dalam batas normal, serta menghindari merokok.
 
Penting bagi keluarga penderita stroke untuk mengenali berbagai bentuk kejang yang dapat terjadi, seperti gangguan sensorik, gerakan kaku, menyentak, atau perubahan kesadaran. Mendeskripsikan dengan detail bentuk kejang ini dapat membantu tenaga kesehatan dalam mendiagnosis kelainan otak dan memberikan penanganan yang tepat. Gejala lain seperti Senyum tidak simetris, Gerakan separuh tubuh melemah, BicaRa pelo, Kebas separuh tubuh, Rabun/pandangan kabur mendadak, dan Sakit kepala hebat yang timbul mendadak perlu juga diperhatikan.
 
Dalam menghadapi kejang akibat stroke, pertolongan pertama sangat penting. Baringkan penderita di tempat aman, singkirkan benda berbahaya, miringkan tubuh dan letakkan benda empuk di area kepala, longgarkan pakaian yang terlalu ketat, dan jangan memasukkan benda ke dalam mulut penderita. Dampingi penderita hingga bantuan medis tiba atau kejang berhenti, dan setelah itu bawa ke pelayanan kesehatan untuk penanganan optimal.
 
Pencegahan serangan stroke, terutama pada usia muda, melibatkan modifikasi faktor risiko dengan menjalani pola hidup sehat, seperti mengatur pola makan, berolahraga, membatasi konsumsi alkohol, dan berhenti merokok. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala juga sangat dianjurkan untuk mengenali dan mengendalikan faktor risiko stroke. RSUI menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dan konsultasi dengan dokter ahli untuk membantu masyarakat dalam mengelola risiko stroke.
 
Oleh karena itu, dengan kesadaran masyarakat dan tindakan pencegahan yang tepat, diharapkan dapat mengurangi dampak stroke, mempercepat penanganan, dan meningkatkan kualitas hidup penderita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun