Mohon tunggu...
Pablito del Sol
Pablito del Sol Mohon Tunggu... Freelancer - LEVANTATE Y ANDA! Hidup adalah sejarah dalam rangkaian Sabda

Penikmat Sabda dalam linea kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dari Keluarga Perawat

17 April 2020   00:42 Diperbarui: 17 April 2020   09:51 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perawatku.
Dari rumah kau beranjak pergi
Membawa sejuta semangat dan harapan
Bagi kawanan yang sedang menanti
Di bilik rawat dan konsultasi
Hadirmu untuk memberi kepastian
Bagi cinta yang berjuang melawan mati

Perawatku.
Tak ada yang abadi
Gumammu melirih pada jarum jam
Yang terus begulir pergi
Bak mengejar ambulans malam
Ingin segera sampai
Pulihkan seribu luka jiwa lebam

Perawatku.
Tak ada jedah pada waktumu
Melayani rupa dengan segudang gelisah
Sampai siang dan malam berlalu
Dan kamipun menunggumu dalam resah
Kapan kita bisa jenaka seperti dulu
Barang sebentar untuk memelukmu, rebah

Perawatku.
Kau sangat mengerti arti detik
Seperti memahami arti detak jantung ini
Saat seperti engkau berdandan, menawan dan cantik
Semuanya kau jalani dengan teliti
Tak mau ada noda setitik
Tak ingin satu nyawapun melayang pergi

Perawatku.
Sejuta watak dan perangai kau hadapi
Dalam himpitan peliknya situasi
Namun tetap dibalas dengan empati
Yang kau dapat dari rumah hati
Dalam balutan sumpah profesi
Bersama nurani yang terus berbakti

Perawatku.
Walau tak ada kasih setinggi langit
Atau cinta sebesar dunia
Yang mampu menghentikan laju maut
Saat satu jiwa harus kembali tiada
Kau tetap dengan seribu angan, tegar kuat
Walau sekadar menopang ikhlasnya kehilangan sesama

Perawatku.
Terima kasih untuk kisah bersamamu
Untuk semua perjuangan merawat hayat
Kini ikhlasku dan harapmu berpadu
Semoga jalan baktimu tetap dalam rahmat
Meski nyawamu ikut bertaruh, beradu
Namun pemilik hidup akan bersamamu, perawat.

Teruntuk semua yang bertarung, para medis dan pelayan kemanusiaan
Seribu doa untukmu.

 Pena Karang, 17 April 2020De Sol al Tesoro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun