Tuan.
Sejak pagi beranjak aku bersajak
Memenggal memoriku berbalik
Tapi tak sebaitpun aku akhiri titik
Semuanya tak pernah selesai dengan baik
Hingga malam ini pun aku masih bersujud suntuk
Tuan.
Sebentar saja aku ingin tanya
Di dalam terangnya cahaya purnama
Mengapa malam ini begitu gulita?
Di dalam siang yang senantiasa menyala
Mengapa ia tak selamanya?
Tuan.
Pertiwi kini dirundung nestapa
Rupanya bukan dari alam yang ganas
Tapi dari air mata yang berlinang deras
Pada mereka yang meratapi mayat saudara semua ras
Dalam kemanusiaan yang telah terkikis lawas
Tuan.
Izinkan nalar kami kembali
Mengenal isi dan maksud asali
Biar sesaat saja menghela napas
Lebih peduli dan bijak pada wanti-wanti aras
Hingga merawat sesama dengan lebih waras
Memori dari Karang
Salam Hangat
 10 April 2020
De Sol al Tesoro
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI