Toddanna Tangka nataro,
toddanna Palangiseng,
nalao purai.
[Di sebelah utara Tangka dia letakkan,
di sebelah utara Palangiseng,
dia akan menyelesaikannya.]
Frase Toddanna Tangka merujuk kepada Lebureng yang juga bisa berarti ‘perawan’ dan frase toddanna Palangiseng merujuk kepada Baringeng yang jika disebut nyaris terdengar ringeng (ringan, murahan). Elong itu kira-kira bermakna, ‘dia mengabaikan seorang perawan lalu menikahi pelacur’. Tangka, Lebureng, Palingeseng, dan Baringeng adalah nama-nama daerah.
Beberapa frase lain yang menggunakan nama-nama daerah adalah:
Masih banyak contoh yang lain untuk frase-frase yang berhubungan dengan nama-nama tempat atau daerah.
2. Frase tumbuh-tumbuhan
Sementara frase-frase yang mengandung tumbuh-tumbuhan, ada beberapa contoh berikut ini:
3. Frase binatang
Dan yang terakhir adalah frase-frase yang berhubungan dengan binatang, di antaranya:
Ternyata bahasa Bugis bisa menjadi permainan yang menarik. Keunikan bahasa seperti itulah yang membuat puisi Bugis menjadi berbeda dibandingkan jenis puisi lainnya. Meski elong maliung bettuanna tak lagi pernah diperkenalkan, meliriknya kembali bisa menjadi alternatif. Puisi Bugis ini bisa menjadi jawaban atas kejenuhan banyak kritikus sastra yang menganggap puisi modern Indonesia diperangkap oleh segelintir nama besar seperti Sapardi Djoko Damono dan Goenawan Mohamad. Kekuatan elong maliung bettuanna adalah ketercapaian dan keseimbangan dua kekuatan, bentuk dan isi, hal yang semakin susah ditemukan oleh penyair kontemporer.
Tak banyak bentuk puisi yang mampu mengawinkan bentuk dan isi seperti yang diperlihatkan oleh elong maliung bettuanna.