Mohon tunggu...
Euis Fadilah
Euis Fadilah Mohon Tunggu... -

Tidak suka menulis Tidak suka membaca Tidak suka tidak mengganggu!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masih Tanda Tanya?

8 April 2013   20:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:30 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jadi kaktus aku tetap haus

Jadi angin aku tetap dingin

Jadi air tak bisa mengalir

Jadi elang tak bisa terbang

Jadi diri sendiri, aku tak berarti

Ingin ini ingin itu banyak inginku

Besok ingin ini lusa ingin itu

Tapi ini itu tak ingin aku

Wahai lumpur wahai jamur

Mari membaur

Wahai setan wahai kotoran

Mari saksikan

Bukan penderitaan yang akan diceritakan

Bukan kegelapan yang akan dibangkitkan

Hanya ingin menunjukkan penguburan

Perasaan yang hidup delapan tahunan

Menyimpannya didasar paling bawah

Lebih rendah dari tempat ludah

Wahai lumpur wahai jamur

Mari membaur

Wahai setan wahai kotoran

Mari saksikan

“Bibir tipis manis” akan bernyanyi di atas awan

Mengajak isi bumi menari-nari

Menari sampai lupa diri

Menari sampai MATI.!!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun