Mohon tunggu...
Tri Budiarto
Tri Budiarto Mohon Tunggu... Buruh - Rumpil dalane adoh tibane sampurna kang tinuju

Sarjana Ekonomi Alumni Agribisnis IPB sekaligus mantan penghuni Asrama Sylvapinus IPB selaku eks-pengurus maupun founder @SPBerkebun. Jarang berfikir normal. gaya bahasanya susah dimengerti,absurd dan abstrak. Saat ini sibuk menjadi budak dunia dan pemulung kata. so follow @paansiih :)

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Membuat Kopi Liong Bulan Ala Penghuni Asrama Sylvapinus*

1 Agustus 2023   14:46 Diperbarui: 1 Agustus 2023   14:55 454
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foodie. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Asrama Sylvapinus adalah asrama pemondokan bagi mahasiswa S1 selepas Tingkat Persiapan Bersama(TPB). Disini ada berbagai  hal dan pengalaman yang mungkin tak bisa pembaca temui dalam kehidupan mahasiswa pada umumnya. Salah satu yang menarik adalah Asrama Sylvapinus tak hanya tentang bangunan asrama dan bentuk organisasi formal didalamnya. Sisi menariknya terletak pada sisi social dan budaya asrama yang terbentuk seiring perkembangan dan interaksi antar penghuninya. Kali ini kita akan membahas penyajian kopi Liong Bulan yang menjadi bumbu riungan nomor satu selama penulis menjadi penghuni.

Sedikit mengulas sejarah Kopi Liong Bulan yang dituturkan dari kakak-kakak dan alumni, Kopi Liong Bulan adalah kopi produksi asli Bogor. Kopi Liong Bulan telah lama berproduksi sehingga melekat kuat dalam persepsi warga bogor termasuk asrama kami yang secara histori memang cukup panjang ceritanya(berdiri sekitar tahun1969.CMIIW ya kalau salah). 

Kopi ini adalah jenis kopi robusta campuran dimana biji kopi dan beras dipanggang bersama. Ya benar!!! Ini bukan jenis kopi murni, namun soal cita rasa akan memberi sensasi khas yang akan membius dan berpotensi membuat kecanduan. Kopi ini lebih nikmat disajikan dalam kondisi pekat hangat. Lebi-lebih ditambah suasana kebersamaan di riungan dan hujan Bogor yang terkenal awet.

Baiklah kita sudahi prolognya dan langsung menuju resepresep kopi Liong Bulan dan pemaknaannya. Menurut Kiri (senior kami juga) dalam membuat minuman apa pun di asrama entah itu kopi Liong, the Poci ataupun minuman instan lain (yang sedikit seni dan jiwanya itu) perlu diperhatikan banget kebersihan dan kejernihan peralatan  minum. 

Haruslah dicek sendiri dan gelas belimbing yang akan kita pakai. Yap gelas yang dipakai haruslah gelas belimbing yang terbuatdari beling transparan untuk mencapai idealnya takaran. Ini juga merupakan relik abadi budaya asrama sejak lama yang coba diturunkan dari tradisi tutur bertutur. 

Kedua masih menurut Kiri, Curut dan tambang yang tak kalah terpenting adalah mengecek termos. Air panas ada dan dalam kondisi optimal untuk penyeduhan kopi. Tes suhu air tak usah ribet-ribet menggunakan peralatan beragam rupa. Cukup duduk tenang, buka termos dan lihat secara terawang apakah uap air yang mengebul cukup banyak dan bergerak. Kalau tidak ada atau suhu airnya tak sesuai ya masak dulu dong di dapur berjarak beberapa belas langkah dari riungan itu. Demikianlah tahap persiapan.

Tahap selanjutnya adalah tahap pembuatan, tentu bahan utama yakni kopi liong kita adakan dari warung asrama. Ga usah jauh2, cukup ke bawah dekat ruang Tivi ada lemari khusus tersedia warung kejujuran ala asrama. Transaksikan sudah itu kopi liongmu. Saat kopi tersedia, buka bungkusnya, lantas masukkan kopi dengan takaran kirasepertiga volume gelas kurang dikit. Yap seperti yang sudah aku bilang, kopi ini enaknya dibikin kental dan karena ini bukan kopi murni harus agak banyakan. Setelah itu masukkan air panas tadi ke gelas. Ingat harus ada air panas dengan suhu yang tepat agar bubuk kopi terlarut dan matang sempurna. Sebaiknya jangan gunakan air yang baru mendidih karena akan merusak cita rasa dan kopi lebih berasa pait gosong. Selain itu suhu yang terlalu tinggi akan menguapkan aroma dan kopi menjadi terlalu matang.

Setelah air panas dimasukkan, aduk beberapa kali maka akan muncul buih coklat kekuningan pada atas permukaan gelas. Proses belum selesai ya. Kamu perlu memasukan gula kira-kira satu sendok the lebih sedikit atau sesuaikan intuisimu. Intuisi ini akan terasah setelah beberapa belas samapi puluh kali kamu terbiasa menyajikan kopi liong untuk riungan dan mood yang bagus akan mencitrakan rasa kopi tersebut. Itulah sebabnya sajian kopi bisa mencerminkan kondisi alam jiwa penghuni yang menyajikannya. Penghuni asrama yang memiliki intuisi kuat dan jiwa yang terlatih akan lebih peka terhadap kawannya berdasarkan indicator kopi ini. Itulah kenapa kopi yang menjadi identitas budaya bukan kopi instan langsung campur gula. Kembali ke bahasan proses, masukan  gula pasir yang sudah kita siapkan tadi dan aduk perlahan agar bubuk kopi larut dan masak secara merata.

Tahap proses sudah kita lewati, sekarang masuk dalam tahap pra-penyajian. Ditekankan kembali bahwa kekhasan kopi liong adalah karena ia dibuat dari campuran antara biji kopi dan beras, maka ketika dibuat akan menghasilkan gumpalan serpihan kasar pada permukaan gelas. Gumpalan itu tak mungkin turun dan larut maka kamu perlu bersihkan agar nikmat dinikmati bersama. Secara nilai keasramaan itu juga berarti bahwa kami penghuni asrama harus membersihkan pemikiran dari segala kejadian. Nilai asrama lainnya bersumberkan dari tambang adalah agar kita senantiasa dalam usaha untuk selalu menyajikan hasil terbaik bagi tamu, sesama dan saudara kita. Lebih-lebih yang seatap. Jangan setengah-setengah.

Cara memisahkan gumpalan kasar terapung ini  adalah dengan diaduk, lalu angkat sendok sampai putaran air agak melambat. Saat itulah gumpalan akan mengumpul di tengah. Ambil dengan perlahan. Sisi ini butuh ketenangan dan konsentrasi tinggi(hampir mendekati kondisi zen dan Namaste lah ya). Gumpalan yang terkumpul buang saja(aku biasa asal lempar ke sisi luar riungan, tapi makin kesini pengurus asrama juga menyediakan tempat sampah kecil tempat untuk membuang sisa gumpalan ini dan bekas bungkus minuman). Biasanya diperlukan beberapa kali pengulangan agar benar-benar bersih dan kopi kita layak minum. Tanda kopi layak minum adalah busa kopi semakin tipis dan berkurang. Ingat jangan buang semua busa kopi karena yang kita buang Cuma gumpalannya aja. Nah setelah selesai kopi bisa dihidangkan.

Kopi yang akan dihidangkan kita cicipi terlebih dahulu apakah sudah sesuai atau belum. Kopi itu akan dinikmati bersama-sama di riunganjadi ya kita harus tanggung jawab menyajikan sajian. Enaknya harus bareng-bareng dan jangan marah kalau ada yng minta (alias join kopi) kecuali dia terlalu nangguk(istilah untuk egois di asrama, tapi artinya bisa lebih luas dari itu). Satu gelas kopi akan mengalirkan kenikmatan bagi beberapa kepala untuk membuang egois diri. Itulah sejatinya kopi Liong Bulan Asrama Sylvapinus. Kalau ada yang nangguk hajar saja nglee.... Hahaha... selamat bikin kopi J habisin sebelum dingin dan inget gelasnya kalau habis dicuci ya. Ga harus yang bikin tapi kesadaran penghuni riungan atas kerapihan dan kebersihan harus senantiasa peka keadaan. Riungan dijaga jangan sampai kotor nglee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun