Mohon tunggu...
Putu Rustika
Putu Rustika Mohon Tunggu... Insinyur - Membaca, menggambar, menulis, ...

Kera Ngalam

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Update Penyebab Kegagalan Test Beban Liebherr HLC295000

11 Mei 2020   07:26 Diperbarui: 12 Mei 2020   22:29 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tanggal 4 Mei yang lalu, kami posting tulisan tentang kutipan berita kecelakaan saat crane Liebherr tipe HLC295000 ( offshore installation vessel Orion, milik perusahaan DEME/Belgia ) melakukan test beban. Tulisan tersebut kami lengkapi sedikit dengan persepsi/perkiraan penyebab kecelakaan tersebut. Menilik dari foto yang ada, kami duga kecelakaan diakibatkan oleh rusaknya/patahnya main hook. 

Itu salah satu foto yang kami muat di tulisan sebelumnya. Foto sebelah kiri adalah foto main hook 5000 Ton HLC295000 Orion setelah kejadian dan foto sebelah kanan adalah foto main hook 1000 Ton dari crane Huisman ( crane maker dari Belanda, kompetitor Liebherr ). Tampak bagian "pancing"atau hook milik HLC Orion lenyap/tidak tampak di foto. 

Update dari situs https://ocean-energyresources.com, 10 Mei 2020, perusahaan Ropeblock BV/Belanda menyatakan terkejut dengan insiden tersebut. Sebagai pihak yang mensuplai main hook, mereka mengakui bahwa berdasarkan informasi dari lapangan, maka kecelakaan kemungkinan besar disebabkan oleh kegagalan main hook 5000 Ton. Mereka menegaskan bahwa mereka bertanggung jawab untuk bersama-sama pihak terkait menyelidiki penyebab pasti rusaknya hook. Diperkirakan saat kecelakaan, beban yang diangkat baru mencapai 2600 Ton ! Fakta lain yang menarik, ternyata Ropeblock hanya membuat desain dari hook, sementara pembuatannya disub-kan ke pihak lain. Blm disebutkan pihak lain tersebut perusahaan mana. Ropeblock bilang bahwa desain hook sudah disetujui oleh badan sertifikasi/surveyor dan pembuatan hook dilakukan oleh perusahaan yang mampu/sudah biasa mengerjakan hook. Selain desain, proses pabrikasi hook pun pastinya sudah diawasi dan disetujui oleh surveyor. Ini sudah protap perusahan sekelas Liebherr dan Ropeblock. Meskipun pekerjaan mereka sub kan, mereka selalau lakukan assesment dulu dan menunjuk surveyour/pihak ketiga untuk mengawasi atau mengirim tenaga pengawas mereka sendiri.  Mereka juga pasti mensyaratkan tes beban hook sebelum dikirim dan test beban tersebut harus disertifikasi oleh surveyor. Surveyor tersebut bisa GL, NK, DNV, BV, RINA atau ABS. Dengan kejadian ini, maka pihak surveyor pun kena imbasnya. Mereka juga harus bertanggung jawab.

Dengan adanya update di atas, maka Liebherr segera mengeluarkan pernyataan bahwa tidak ada masalah di desain dan proses pabrikasi crane yang mereka lakukan. Problem berasal dari hook yang merupakan komponen outsourcing. Kejadian ini menjadi pukulan bagi Liebherr dalam upaya mereka untuk masuk ke persaingan heavy lift offshore crane yang selama ini dikuasai oleh merk Huisman/Belanda.

Berikut foto contoh salah satu tahap pabrikasi hook crane kapasitas 10.000 ton buatan Irizar/Spanyol. Hook dibuat dari material baja komposisi tertentu dan dibentuk dengan proses forging. Ini model double hook, beda dengan model hook yang digunakan oleh Liebherr HLC Orion. Tapi material dan proses pabrikasinya dipastikan mirip, forging !

irizar-hook-blocks-10k-tons-for-floating-crane-1-5ebabf0ed541df2c2764b8d2.jpg
irizar-hook-blocks-10k-tons-for-floating-crane-1-5ebabf0ed541df2c2764b8d2.jpg
Berikut contoh test beban terhadap hook produk dari Irizar/Spanyol. Test beban dilakukan di workshop mereka.

irizar-hook-blocks-test-5ebac097097f367bcc61e5f2.jpg
irizar-hook-blocks-test-5ebac097097f367bcc61e5f2.jpg
Sumber berita : 

https://vertikal.net/en/news/story/35340/liebherr-responses-to-crane-collapse

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun