Suasana kota Milan akhir-akhir ini sedang semrawut. Penyebab utamanya adalah krisis finansial klub, lalu disusul dengan "obral pemain" penting supaya bisa bayar utang. Puncaknya, kemarin suporter garis keras Inter Milan, Curva Nord Milano 1969 meluapkan emosi dengan merusak mural Lukaku.
Dengan kesepakatan transfer senilai 1,9 triliun, Romelu Lukaku dinilai berkhianat dan pergi ke Chelsea gara-gara uang. Anggapan tersebut tentu saja muncul gara-gara kekecewaan suporter.
Walau begitu adanya, belum lama ini eks pemain MU, Rio Ferdinand baru-baru ini menerangkan bahwa kepindahan Romelu Lukaku ke Chelsea semata-mata karena ambisi.
"Lukaku punya kehebatan dan 'bahan bakar' yang kuat. Dia masih mau membuktikan keraguan orang-orang yang menilai dirinya," terang Rio Ferdinand seperti yang dikutip dari Detik Sport.
Terang saja, jika kita melihat skuat Chelsea yang ada pada musim terakhir, para penyerang asuhan Tuchel seperti Timo Werner, Tammy Abraham, Kai Havertz, hingga Mason Mount masih terkesan naik turun.
Alhasil, adalah momentum yang tepat jika Lukaku turun hadir meramaikan starting Line Up Chelsea. Soalnya, Big Rom juga punya misi untuk membuktikan kualitas diri sebagai salah satu penyerang terbaik dunia.
Kembali ke Inter, rasanya Inzaghi menjadi salah satu aktor yang cukup was-was dengan geliat transfer Nerazzurri.
Bagaimana tidak was-was, sembari menunggu kepergian Lukaku secara resmi, Inter Milan mungkin akan kehilangan pemain lain yang menjadi aktor scudetto musim lalu seperti Lautaro Martinez, Marcelo Brozovic, hingga Stevan de Vrij. Bahkan, Alexis pun turut masuk daftar jual.
Meski demikian, fenomena sebuah klub memanglah begitu. Ada yang datang, lalu ada pula yang pergi.
Bahkan, pemain sekelas Lionel Messi saja sudah pindah ke PSG sekaligus melengkapi skuat "The Dream Team". Kita lihat saja bagaimana geliat tranfer ala Suning jelang kick off Serie A musim 2021/2022.
Berbicara tentang transfer dan eksistensi pemain, sepanjang sejarah Inter Milan sebenarnya selalu punya penyerang produktif yang mampu mencetak minimal 20 gol per musim.