Aku belum begitu lama menginstal Windows 10 di laptopku, tepatnya sebulan yang lalu berbarengan dengan penukaran harddisk menjadi SSD.
Sebelum mengganti HDD, aku sebenarnya sempat mencoba Windows versi terbaru selama 3 bulan. Tapi aku kasihan melihat laptopku, rasa-rasanya laptop kentang ini benar-benar nyaris tidak sanggup.
Beberapa kali membuka aplikasi, beberapa kali pula kutemukan tulisan not responding. Kadang-kadang, saking berat dan kerasnya laptopku bekerja, tombol CTRL + ALT + DEL sebagai salah satu opsi jalan paksa menuju task manager tidak mau berfungsi.
Alhasil, opsi tekan tombol power selama 5 detik menjadi jalan tempuh terakhirku.
Namun, kisah itu segera sirna ketika laptop ini kupasang SSD. Kinerjanya menjadi kencang, dan aku semakin menikmati kekayaan fitur yang ditawarkan oleh Windows 10. Salah satunya yaitu browser Microsoft Edge yang menurutku sedikit lebih ringan daripada Google Chrome.
Meski begitu, dalam minggu-minggu ini aku mulai berang dengan tingkah update Windows 10. Bagaimana tidak berang, di saat aku sibuk meracik soal PAT dan menulis artikel, tetiba saja notifikasi permintaan pembaruan Windows 10 selalu muncul menutupi layar kerjaku.
Sudah kucari pengaturan Windows Update lalu kupilih tombol off, tapi entah mengapa makin hari notifikasi update Windows 10 semakin menjadi-jadi.
Seingatku pilihannya ada 3 yaitu: Pick a time; Wait an hour; dan Restart Now.
Aku malas repot dan enggan melenyapkan fokus sehingga selalu kupilih tombol wait an hour. Ya, otomatis 1 jam kemudian notif permintaan update-nya muncul lagi, kan? Aduh! Sudah seperti parasit saja.
Saking kesalnya, pada hari Kamis kemarin setelah pulang sekolah aku sengaja memilih tombol Restart Now. Aku mengira laptopku hanya sekadar install pembaruan yang sudah terdownload secara otomatis, jadi tidak akan memakan waktu lama. Maksimal 1 jam lah.