Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Fabel Ramadan: Kisah Kerbau dan Pak Tani

30 April 2021   12:07 Diperbarui: 30 April 2021   12:09 5381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Nah, Ayam toh. Ada apa sih. Aku ingin pulang ke rumah Pak Tani lho. Sudah hampir Magrib ini!" Jawab Monyet.

"Begini, Kawan. Tadi aku dapat cerita dari Kambing bahwa Si Kerbau sahabat kita itu sudah berubah drastic tingkah lakunya. Si Kerbau sudah tak mau lagi bekerja dengan Pak Tani gara-gara pekerjaannya terlampau berat." Terang Ayam dengan satu napas.

"Lho, lho, lho. Aku tiada menyangka. Oke, baiklah! Akan segera kusampaikan kepada Tuan Tani. Terima kasih, Ayam."

Monyet yang mendengar kabar tentang Kerbau akhirnya segera menghampiri Pak Tani di rumah. Setelah tiba di rumah, segala yang Ayam ceritakan kepadanya ia ceritakan kembali kepada Pak Tani.

Sedihnya, Pak Tani emosi dan segera mencari Kerbau. Belum selesai sampai di sana, akhirnya Kerbau disembelih dan dagingnya dibagi-bagikan kepada tetangga.

*** Tamat***

Berdasarkan kisah di atas, Pak Tani sungguh rugi, bukan? Padahal awalnya Kerbau hanya ingin meminta cuti sehari untuk beristirahat, tetapi keinginan Kerbau yang disampaikan oleh Monyet sudah berkembang liar dan dipoles sedemikian rupa.

Pak Tani pula semestinya menyesal karena gara-gara emosi, ia tak sempat melakukan klarifikasi.

Alhasil, berdasarkan kisah ini sejatinya kita bisa memetik pelajaran bahwa amanah itu sangatlah penting, termasuklah tentang cerita orang.

Terkadang, cerita dan keluh kesah orang hanya perlu dicukupkan untuk berhenti di telinga kita saja. Tidak perlu disambung via mulut ke orang lain karena bisa jadi cerita tersebut bisa beranak jadi ghibah, juga bisa bertunas menjadi fitnah. Nauzubillah!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

Hantu Pocong Lembang, Hiburan Siang di Jalan Macet!

4 bulan yang lalu
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun