"Bu, kelak sore kito berbuko kek sambal ujak bae dak?"
(Bu, nanti sore kita berbuka puasa dengan sambal ujak saja, ya?)
"Apo kawannyo? Ikan nila bae. Ikan mas tuh banyak tulangnyo"
"Apa temannya? Ikan nila saja. Ikan mas banyak tulangnya."
Cuz! Setelah cukup lama terlupakan, akhirnya aku menyempatkan diri untuk memasak sambal ujak khas Rejang Lebong (Curup) untuk teman makan nasi saat berbuka puasa.
Dalam Bahasa Rejang, sambal ujak dikenal dengan sebutan sambea ujak atau sambea ujak nak lem boloak (sambal ujak dalam bambu).
Terang saja, dulunya sambal ujak ini dimasak menggunakan bambu. Tapi tenang, sekarang kita bisa memasaknya menggunakan belangei (wajan).
Mengapa aku memilih sambal ujak?
Selain karena sudah cukup lama tidak mencicipi sambal ujak, kami juga ingin menghadirkan menu utama berbuka puasa yang tidak biasa-biasa saja. Ayam goreng? Ah, biasa bagi Upin dan Ipin.
Lebih dari itu, membuat sambal ujak sangatlah mudah dan tidak memakan waktu yang lama. Dijamin deh, Kamu gak bakalan punya alasan untuk gabut. Soalnya, sambal ujak ditambah dengan ikan nila sudah siap dihidangkan dalam waktu 5-7 menit saja.
Tidak percaya? Oke, aku sajikan bahan-bahannya, siapa tahu Kamu tertarik untuk menjadikannya menu utama berbuka puasa.
Bahan-bahan Sambal Ujak Ikan Nila
- - 100 gr Cabai Merah
- - 3 butir Kemiri
- - Kunyit Seukuran Ibu Jari
- - 3 Siung Bawang Merah
- - 3 Siung Bawang Putih
- - Serai Seukuran Kelingking
- - Bawang Daun Secukupnya
- - Garam
- - 2 Buah Tomat
- - 3 Ekor Ikan Nila
- - Boleh tambahan kentang dan terong bulat sebagai pelengkap.