Desaku (Air Meles Atas) adalah desa penghasil gula aren terbesar di kota Curup. Ketika bulan Ramadan tiba, banyak anak-anak serta para emak membentangkan terpal lebar-lebar untuk memproduksi beluluk.
Apa itu beluluk?
Jika dirimu kurang akrab dengan diksi tersebut, kuberitahu bahwa beluluk adalah nama lain dari buah enau. Atau biar gampang, kita sebut saja kolang-kaling deh.
Dari semenjak aku kecil hinggalah dewasa ini, bisnis kolang-kaling tetap istiqomah mendulang eksis. Tambah lagi di desaku. Selang 2-3 rumah dari tempat tinggalku saja sudah ada lebih dari 2 distributor kolang-kaling.
Dilihat dari segi manapun, bisnis buah yang gatalnya setengah mati ketika masih di pohon ini begitu menjanjikan.
Terkhusus di desaku, Ramadan adalah momentumnya anak-anak dan para emak untuk mencari tambahan uang jajan.
Benar. Tidak semua petani aren di sini yang bisa memproduksi kolang-kaling. Secara, buah yang sering dibuat manisan ini tidak selalu bisa diproduksi ketika bulan Ramadan tiba. Terkadang, buah enau masih terlalu muda, atau malah sudah terlampau tua.
Memang ada beberapa produsen kolang-kaling yang terus memproduksi kolang-kaling tiap bulan. Hanya saja, harga kolang-kaling lebih sering melambung tinggi khusus di bulan Ramadan saja.