Kemarin lidahku begitu riuh membariskan pasukan kata-kata ghibah. Sejagat umat mungkin terluka, sedangkan aku telah lupa masanya.
Kemarin mataku terlalu tajam melirik bilik dosa. Syahwatku membuncah. Alisku enggan berkedip. Syahdan hatiku mendobrak rasa tunduk kepada Pencipta.
Kemarin tanganku terlampau ringan menepuk kezaliman. Barangkali aku baru saja menandatangani surat durhaka.
Mungkin saja aku belum lama membangun berhala, lalu aku lupa tempat satu-satunya untuk meminta.
Kemarin kakiku terlampau menjerit bertenaga. Melangkah menuju masjid hentakannya takmau bisu, tapi ketika bertamu ke bioskop jari-jari bersembunyi di sebalik kaus kaki.
Segan bila uang takcukup untuk membelikan teman dekat sebungkus roti bakar.
Aku malu jikalau hatiku teringat, tapi aku mau taubat. Sya'ban sudah menyapa dengan sejuta sayang, juga menyelipkan angin sejuk Ramadan di ujung penantian.
Siapa yang enggan merindukan Ramadan?
Segenap diri bersujud melantunkan taubat di bulan Sya'ban. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita.
Salam.
Ditulis oleh Ozy V. Alandika