Benar bahwa situasinya sedang pandemi, tapi kalau disebar via online, rasanya jalan tempuh tersebut dianggap sembrono karena tidak semua sekolah punya akses.
Begitu pula dengan Asesmen Nasional. Adalah sesuatu yang gapah-gopoh alias tergesa-gesa jikalau pemerintah nekat mau menggelar AN di bulan Maret 2021. Penundaan hingga September adalah jalan yang bijak sembari menggencarkan sosialisasi dan pelatihan.
Tapi, sekali lagi, untuk menghitung potensi learning loss, semestinya tak perlu menunggu sampai bulan September.
Sudah banyak survei dari berbagai lembaga, mulai dari KPAI, P2G, PGRI, hingga UNICEF. Rasanya data tersebut bisa dijadikan sandaran untuk menutup celah agar anak-anak bangsa tidak kehilangan kesempatan belajar lebih lama lagi.
Masa iya harus menunggu data sekian persen learning loss, baru kemudian mencari solusi? Ya keburu "menghancurkan" dua generasi nantinya. Hemm
Salam.