"Terkadang, Kompasiana itu baik hati, ya?"
Iya, maksudku terkadang Kompasiana baik hati, bukan selalu. Kalau selalu baik hati, berarti platform blog yang memayungi ratusan ribu Kompasianer di jagat dunia ini berstatus malaikat, dong? Gak mungkin!
Yang tidak baiknya pasti ada. Tapi, kali ini aku hanya akan membagikan segenap kebaikan yang (mungkin) dapat menginspirasi kita semua. Setidaknya, bisa menginspirasi diriku sendiri terlebih dahulu.
Berselancar di Kompasiana, tidak terasa jejak langkahku mulai beranjak menuju tahun kedua. Panas dingin, hujan badai, hingga keguncangan mood aku lalui sembari menata konsistensi dalam meracik diksi, sekaligus membina niat agar semakin tulus berbagi.
Seiring sejalan mengarungi kata-kata, dihadirkanlah kepadaku begitu banyak teman-teman baru. Mereka semuanya penuh dengan inspirasi. Ada yang menginspirasiku dari bait fiksi, analogi, ketulusan rating, komentar, dan berbagi, ada juga yang memberikanku semangat lewat opini.
Sudah menjadi sebuah keharusan bagiku untuk memetik kebaikan dari mereka semua. Tidak terkecuali, juga dari Kompasiana sendiri.
Melalui "pasukan" admin yang senantiasa memoderasi tulisan, tanpa sengaja mereka telah memberikan kita ilmu "khusus" dalam menulis. Sebut saja seperti pengaturan paragraf, pemilahan kata-kata dalam judul, hingga memilih kalimat penegas untuk dibagikan ke media sosial.
Terus terang saja, pembelajaran seperti itu tidak akan didapat kalau saja aku tak fokus mengamati "gerak-gerik" admin K dalam memoderasi artikel.
Tambah lagi di pertengahan tahun 2020 ini Kompasiana juga banyak menghadirkan kegiatan blogshop. Secara pribadi, derajat kebermanfaatannya sangat tinggi bagiku, pun bagi seluruh Kompasianer.
Bahkan, gara-gara apresiasi dan pembelajaran yang dihadirkan oleh Kompasiana, sekarang aku juga mulai membangun blog pribadi. Ilmu menulis, ilmu meracik judul, hingga ilmu share artikel aku pelajari dari Kompasiana dan banyak tulisan dari Kompasianer.
Andai di tahun lalu Allah tak izinkan Om Jay untuk datang ke Curup lalu mengenalkan prestasi beliau sebagai "Guru Paling Ngeblog", mungkin aku tidak akan punya kisah "seromantis" dan sebagus ini bersama Kompasiana. Jangankan sebutir kisah, bahkan kenal pun belum tentu.
