Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Cerahlah Duhai Wajah

29 Oktober 2020   21:25 Diperbarui: 29 Oktober 2020   21:29 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi murung dan sepi. Gambar oleh Alexas_Fotos by Pixabay

Sudah sekian lama kusaksikan awan mendung bertebaran di langit edukasi. Halaman petir dan kilat seraya terkoyak hingga melukai wajah, kemudian terbasahlah.

Entahlah. Entah bagaimana kabar para penduduk wajah. Baju putih-biru belum usang. Ia hanya tersimpan di sebelah tabungan bunda yang mulai menipis akibat dijarah data.

Sampul buku juga belum mengernyut, namun peruncing pensil mulai berkarat tergerus mendung. Adik sudah lama tak menulis. Hanya sesekali. Adik juga bermuram menatap wajah.

Bunda resah kepada adik. Adik resah kepada sang mentari. Sang mentari resah kepada sang nahkoda. Sang nahkoda resah kepada awan. Lalu awan pasrah. Bumi rela jadi basah.

Sang nahkoda tak bisa berlayar di angkasa. Awan pula tak mampu mengusir mendung. Bukan salah nahkoda semata-mata. Bunda dan adik akan segera mengerti. Mentari akan terang.

Hingganya, para penduduk wajah hanya bisa berdoa, "cerahlah!"

Curup, 25 Oktober 2020

*tulisan juga tayang di blog secangkirkopibersama.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun