Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: 24 Orang Penduduk Rindu

24 Agustus 2020   14:34 Diperbarui: 24 Agustus 2020   14:42 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Omni Matryx dari Pixabay 

Langit mulai bergemuruh, lalu 24 orang penduduk berteduh di sebuah pondok tua. Mereka sedang merindukan rembulan, tapi rembulan masih betah bersembunyi di belakang bumantara.

Terang saja perjalanan menuju rembulan itu masih sangat jauh. Mereka tidak memiliki banyak ongkos untuk berlabuh. 24 orang penduduk yang berteduh ingin keringat mereka segera luruh.

"Tinggallah di sini hingga beberapa malam. Kami ingin istirahat dan minum kopi!" kata sebagian penduduk.

Sebagian penduduk lain hanya tersedan-sedan. Angka enam puluh sama sekali belum terbayang di sekujur angan. Mereka sangat takut karena hari ini masih kurang amalan. Juga tidak cukup ongkos untuk berbaris panjang di antrean.

"Kami tak mau menikmati keteduhan ini lebih lama lagi!" jawab sebagian penduduk yang sedang resah.

Sejenak, gemuruh mulai meninggalkan langit. 24 orang penduduk segera melanjutkan perjalanan.

Mereka tidak terlalu rindu dengan angan, pun kesedihan. Sesungguhnya mereka rindu dengan Tuhan.

Curup, 24 Agustus 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun