Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bualan Merdeka

16 Agustus 2020   11:56 Diperbarui: 16 Agustus 2020   11:43 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Merdeka! Foto. Ozy V. Alandika

Jangan ceritakan lagi tentang bambu runcing. Di saat engkau senang, itu hanyalah perjanjian kosong. Derita dahulu tiada akan engkau rasa. Keringatmu hari ini tiada akan berguna.

Jangan ceritakan lagi tentang anak panah. Di saat engkau senang, meniup sumpit hanyalah akan meracunimu. Ketakutan dahulu tiada akan engkau rasa. Hatimu hari ini tak kunjung peka.

Jangan ceritakan lagi tentang belati. Di saat engkau senang, negeri ini masih tunggang langgang. Sakitnya tulang burung kasuari tiada akan membuatmu tenang.

Kuberitahu kepadamu, merdeka bukan bualan. Merdeka bukan membunuh dalam keheningan. Merdeka bukan indah tapi menyakitkan. Merdeka juga bukan luka yang lama untuk disembuhkan.

Langkah sudah panjang jelang satu abad. Sudah saatnya kita membajak pelita.

Tidak dengan membunuh. Tidak dengan memanah. Tidak dengan membacok. Melainkan dengan menggapai asa sembari mengenang tumpah darah.

Curup, 16 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun