Tidak cukup hanya meraih peringkat kedua di Serie A, tampaknya Inter Milan ingin menambahkan cerita apik di dalam buku catatan klub musim ini. Peluang itu masih ada, karena Nerazzurri masih berpetualang menebak nasibnya di kompetisi Liga Eropa.
Kisah ini dimulai dari terdaftarnya nama Alexis Sanchez dan Victor Moses dalam list pemain putaran final Europa League 2019/2020. Ya, tentu saja hati sang pelatih, Antonio Conte sedikit lebih tenang setelah Alexis dan Victor ikut.
Terang saja, beberapa minggu yang lalu sempat terdengar kabar bahwa Manchester United tidak membolehkan Alexis Sanchez untuk bermain di Europa League. Alasannya, MU bisa saja bertemu dengan Inter di Liga Eropa, dan kehadiran Alexis malah akan jadi bumerang bagi mereka.
Tapi, kabar ini segera ditepis. Pakar transfer Fabrizio Romano menyebut, Nerazzurri bisa mempermanenkan Sanchez secara gratis karena MU tak "kuat" membayar gaji sang pemain. Anggaplah itu semacam Giveaway dari MU. Tapi, kabar ini belum resmi.
Berlanjut ke petualangan Inter Milan berikutnya, Lukaku dan kawan-kawan kemudian singgah ke Arena AufSchalke (Jerman) untuk bertanding melawan Getafe dalam lanjutan Europa League babak 16 besar.
Tepat pada Kamis (06/08/2020) dini hari, laga pun dimulai. Keseriusan Antonio Conte untuk berbicara lebih banyak tentang Europa League akan diuji oleh anak asuh Jose Bordalas.
Pertandingan dimulai, belum genap 2 menit Nemanja Maksimovic sudah hampir menjebol gawang Inter yang dijaga oleh Handanovic melalui sundulannya. Beruntung Handanovic sigap dan segera menepis bola.
Di menit-menit awal laga tampaknya Nerazzurri cukup grogi dan masih mencari-cari gaya permainan ala Conte. Sedangkan Getafe, terus mencoba menekan Inter lewat akselerasi Cucurella.
Meski tertekan, perlahan Inter mulai mampu beradaptasi. Bahkan, sang Nerazzurri malah beruntung. Di menit ke-33 Romelu Lukaku berhasil mencetak gol berkelas ke gawang Getafe.
Berawal dari visi Bastoni yang menyodorkan umpan lambung dari garis pertahanan Inter, Lukaku yang dijaga ketat oleh bek Getafe berusaha mengontrol pantulan bola dan langsung menuntaskannya menjadi gol. Keunggulan 1-0 ini bertahan hingga jeda babak pertama.
