"KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah Hal yang Sangat Ditunggu-tunggu oleh Mahasiswa."
Lha, mengapa? Bukankah ada juga mahasiswa yang tidak senang dengan KKN?
KKN (Kuliah Kerja Nyata) atau yang disebut juga dengan istilah KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) merupakan SKS yang sangat dinantikan oleh sebagian mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Terang saja, menjalani 5-6 semester di bangku kuliah bukanlah hal yang mudah. Tidak banyak mahasiswa yang betah bila hari-harinya selalu dipenuhi oleh makalah, resume tugas, hingga presentasi.
Tambah lagi jika ditemui ada dosen yang suka datang di awal-awal semester, kemudian menghilang tanpa kabar.
Kalau sudah begitu, presentasi akan dilakukan secara mandiri, mengumpulkan teman-teman sekelas susah sekali, dan mau menelepon sang dosen malah tak berani. Takut dapat nilai C. Hohoho
Selesai 6 semester, barulah hati mahasiswa agak lapang. Say good bye kepada makalah, presentasi kuliah, dan pamit sebentar dengan bangku-bangku kuliah. Tibalah saatnya mahasiswa menjalani masa KKN.
Kapan sebenarnya KKN dilaksanakan? Seingatku, nilai KKN itu dimasukkan ke transkrip nilai semester 7, namun pelaksanaannya adalah di masa-masa liburan semester 6. Kira-kira pada periode Mei-Agustus.
Aturan kampus memang begitu. Secara, waktu liburan semester 6 adalah momentum yang pas untuk KKN ke desa-desa. Mahasiswa bisa ikut meramaikan bulan puasa, lebaran di sana, hingga memeriahkan acara 17-san.
Serunya KKN Sebelum Pandemi
Apakah KKN itu seru dan menyenangkan? Oh, tentu! Sebelum KKN dimulai saja mahasiswa sudah deg-degan.
Mereka penasaran akan dilempar ke desa pelosok bagian mana, dan berkelompok dengan siapa-siapa saja. Ada yang cantik, atau malah banyak yang ganteng keduanya juga masuk dalam list penantian. Sekalian, kan? Sekali mendayung, dapatkan cinta sejati. Eh, apa ya pribahasanya. Hihihi