Ada apa dengan pemerintah? Ada apa dengan Mas Nadiem?
Beberapa hari ini polemik dunia pendidikan bumi Pertiwi terus memanas. Klimaksnya adalah 3 organisasi besar mundur dari keikutsertaan Program Organisasi Penggerak (POP) yang diluncurkan Mas Nadiem pada 10 Maret 2020 lalu.
Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan PGRI. Itulah 3 organisasi besar yang dimaksud.
Muhammadiyah dan NU adalah ormas besar yang sarat akan sejarah serta kontribusinya terhadap pendidikan. PGRI juga demikian, masih terus berjuang menggendong semangat juang para guru.
Tidak ada yang membayangkan bila kemudian POP ala Mendikbud akan berpolemik seperti ini. Padahal, tujuan diluncurkannya program ini begitu mulia.
POP satu paket dengan program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak. Gunanya adalah memantapkan kompetensi guru maupun kepala sekolah sehingga anak-anak bangsa bisa belajar dengan tingkat ketercapaian yang lebih baik.
Untuk mencapai generasi penerus bangsa yang berprofil Pancasila tepatnya. Ciri-ciri yang diharapkan adalah, bernalar kritis, dapat memecahkan masalah, mandiri, kreatif, bersikap gotong-royong, kebhinekaan global, dan berakhlak mulia.
Walau seharusnya karakter akhlak mulia dinomor-satukan. Tapi, ya sudahlah. Terpenting, masih ada keinginan pemerintah untuk menata akhlak anak-anak muda. Daripada tidak ada sama sekali, ya kan?
Sayangnya, POP keburu ditinggalkan sebelum bertunas. Dari 10 Maret -- akhir Juli, berarti sudah 4 bulan program dierami. Kalaulah telur ayam dierami induknya selama 4 bulan, berarti sudah ada 4 keturunan dari anak-anaknya. Mungkin, sebagian besar sudah laku sebagai ayam potong.
Tapi, siapa yang mau ditinggal tanpa dierami dan bertunas, coba? Barangkali, kalau telur-telur yang dierami itu tahu bahwa nasibnya akan jadi telur busuk maupun telur dadar, bisa jadi mereka memilih untuk tidak dilahirkan ke dunia.
Makanya, pertanyaan krusial pun bisa kita hadirkan kepada Mas Nadiem. POP bisa apa tanpa Muhammadiyah, NU hingga PGRI? Jangan-jangan kursi Mendikbud bisa goyang-goyang karena kejanggalan yang merekah di POP.