Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan dan Waisak Satukan Semangat Kebaikan dalam Nuansa yang Berbeda

7 Mei 2020   17:20 Diperbarui: 7 Mei 2020   17:26 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khidmat perayaan Tri Suci Waisak 2019. Foto. KOMPAS

Bahkan, karena nuansanya berbeda akibat pandemi akhirnya MUI mengeluarkan Fatwa Nomor 23 Tahun 2020 tentang pemanfaatan harta zakat, infak dan shadaqah untuk penanggulangan Wabah Covid-19.

Dari hasil ijtihad ini, didapatlah kesimpulan bahwa zakat, infak maupun shadaqah dapat digunakan untuk mengatasi masalah kelangkaan APD, masker, hingga kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak langsung dengan Covid-19.

Lebih dari itu, baru-baru ini Sekretaris Komisi Fatwa MUI Pusat, KH. Asrorun Niam Sholeh juga mulai mengajak masyarakat Islam untuk berpikir lebih luas mengenai makna fii sabilillah sebagai orang-orang yang berhak menerima zakat.

Pokok pikirannya adalah zakat untuk kemaslahatan umum selain menjangkau muslim, juga bisa menjangkau kalangan non-muslim. Artinya, ada perluasan semangat juang berbuat baik yang digaungkan dalam menghadapi pandemi.

Andai kita kembalikan kepada prinsip zakat itu sendiri, agaknya tidaklah terlalu menyimpang jauh karena zakat memang diperuntukkan untuk mengatasi masalah kontemporer seperti wabah yang kita alami hari ini.

Hebatnya, perayaan Hari Raya Trisuci Waisak sebagai hari raya umat Buddha untuk memperingati hari lahir, pencapaian kesadaran dan moksya Sang Buddha juga mengangkat tema yang seiras dengan ibadah zakat, infaq dan shadaqah umat muslim di bulan ramadan.

Khidmat perayaan Tri Suci Waisak 2019. Foto. KOMPAS
Khidmat perayaan Tri Suci Waisak 2019. Foto. KOMPAS

Adapun tema yang diangkat dalam perayaan Hari Raya Trisuci Waisak 2020 adalah "Dengan Kesadaran Dharma Kita Tingkatkan Kepedulian Sosial Demi Keutuhan Bangsa."

Ketua Umum Permabudhi, Arief Harsono mengungkapkan bahwa selain menyelenggarakan Trisuci Waisak secara virtual dari rumah, umat Buddha juga akan mengadakan bhakti sosial.

Fokusnya diarahkan khusus pada pengadaan berbagai perlengkapan medis, seperti masker, hand sanitizer, face shield, APD, disinfektan dan lainnya, yang distribusinya mencapai sejumlah rumah sakit  dan komunitas tertentu yang tersebar di seluruh Indonesia.

Di sinilah kemudian kita bisa menarik kesimpulan bahwa meskipun Islam dan Buddha berbeda secara keyakinan, keduanya tetap memiliki satu semangat kebaikan yang sama dalam meningkatkan kepedulian sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun