Berang rasanya ketika melihat video viral ayah mencekik anak yang baru-baru ini beredar di dunia maya. Kita masih dalam masa-masa sulit sebagai imbas dari Covid-19, tapi sosok ayah yang keterlaluan ini sepertinya tidak terlalu peduli.
Saya sendiri menemukan video itu di sebuah laman grup Facebook Forum Guru beberapa hari yang lalu. Sontak saja emosi segera muncul, tapi yang namanya postingan di media sosial kita tidak bisa langsung percaya begitu saja, kan?
Meski demikian, rasa kurang percaya ini langsung dijawab oleh Kompas.com yang segera mengonfirmasi kebenaran kasus. Akhirnya, didapatlah fakta bahwa peristiwa penganiayaan yang terekam dan tersebar di media sosial itu terjadi di wilayah hukum Lombok Tengah.
Seperti judul tulisan ini, pelakunya memang ayah kandung. Sosok ayah ini sudah diamankan pada Kamis (26/03/2020) setelah pihak bibi korban melaporkan kasus ke pihak berwajib, juga di hari yang sama.
Terkait dengan pidana, otomatis sang ayah telah dijerat Undang-Undang Perlindungan Anak. Terang saja, jika kembali mengingat isi video yang sempat viral itu terlihat bahwa anak kandungnya diperlakukan secara tidak manusiawi.
Anak yang merupakan seorang perempuan itu dikecik berkali-kali hingga menangis kesakitan. Lebih parahnya lagi, sang anak diperlakukan layaknya binatang dengan menyuruhnya mengambil makanan pakai mulut. Padahal, makanan itu sudah tergeletak di tanah.
Sungguh kelewatan memang, apalagi ini sosok ayah kandung sendiri. Rasanya, sudah tidak mampu dicerna oleh logika ada orangtua yang mampu berbuat demikian.
Belum selesai di sana, ternyata video itu direkam sendiri oleh pelaku untuk kemudian ditunjukkan ke istrinya yang sedang bekerja di luar negeri. Motifnya? Tidak lain hanyalah uang. Pelaku mengirimkan video kepada istri, istri tidak terima, lalu istri terpaksa kirim uang.
Sudah seperti kisah sinetron bertajuk penculikan di televisi saja. Agaknya nilai uang sudah lebih gelap daripada keluarga hingga anak kandung dan istri sanggup ia perdaya.
Ayahku Keras, Tapi Tidak Sampai "Segila" Itu!