Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Keterlaluan, Tidak Sepantasnya Siswi SMA Dijamah Berjamaah Seperti Itu!

9 Maret 2020   22:18 Diperbarui: 9 Maret 2020   22:18 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dosa apalagi yang menghantui dunia pendidikan kita hari ini. Bukan lagi tentang rasa, fakta miris terus terjadi dan belum menemui kata "Berakhir". Keberadaan media seakan membuktikan bahwa karakter anak muda sudah kritis.

Dan kali ini, baru saja terpampang di media sosial video tentang pelecehan seksual terhadap seorang siswi SMA yang diduga terjadi di Sulawesi Utara.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Sulawesi Utara Mieke Pangkong, sudah mendapatkan informasi terkait video yang sudah beredar ini.

"Informasi diduga terjadi di wilayah Bolaang Mongondow. Saya sudah koordinasi dengan DP3A Kabupaten Bolaang Mongondow, dan mereka masih mengecek lokasi sebenarnya di mana," ucap Mieke saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (09/03/2020) malam.

Dalam video yang terlanjur viral ini, tampak ada seorang siswi SMA dijamah secara berjamaah oleh beberapa siswa laki-kali. Bermula dari pegangan kaki, beberapa siswa laki-laki ini bergantian meremas bagian dada siswi.

Sontak saja sang siswi lalu berteriak. Namun, bukannya ditolong dan dilepaskan, para pelaku yang sempat dengan bebas menjamah ini malah membalasnya dengan pekikan tawa.

Atas kejadian miris dan keterlaluan ini, Kepala Dinas Pendidikan Sulut melalui Kepala Bidang (Kabid) SMA Artuhur Tumipa akan menindaklanjuti informasi yang tersebar di media sosial terkait video itu.

"Kalau dibiarkan bisa berbahaya, jadi kalau sudah tahu dari sekolah dan siswanya, kami akan tindak lanjuti. Ini perbuatan yang sangat tidak terpuji. Dan jika terjadi trauma kepada korban, kami akan minta pendampingan dari profesional," ujar Arthur.

Sayang disayangkan memang, perilaku ini sudah berada di luar batas kewajaran tingkah laku anak-anak SMA. Tidak terbayangkan, betapa sedih dan malunya kita kaum perempuan jika dijamah seperti itu.

Kejadian ini seakan membuat kita bertanya-tanya, mana tuah dari pendidikan karakter, mana tuah dari revolusi mental. Yang ada, tindakan ini adalah salah satu bentuk penghancuran mental. Siswi sebagai korban, pastilah malu dan tertekan batinnya.

Sekolah harus berbicara banyak, berbicara tentang seperti apa pengawasan yang mereka lakukan hingga bisa kecolongan.

Selain itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Komnas Perempuan, PGRI serta pihak-pihak terkait juga sebaiknya segera turun tangan menangani dan mendampingi.

Keterlaluan dan Tidak Sepantasnya Terjadi, Pengawasan Sekolah Bagaimana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun