Mohon tunggu...
Ozy V. Alandika
Ozy V. Alandika Mohon Tunggu... Guru - Guru, Blogger

Seorang Guru. Ingin menebar kebaikan kepada seluruh alam. Singgah ke: Gurupenyemangat.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perihal Pertemanan dan Fenomena Kegenitan dalam Perjumpaan

27 Februari 2020   22:22 Diperbarui: 27 Februari 2020   22:34 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak tersanggahkan, setiap orang pasti mempunyai teman yang senantiasa mengiringi siklus kehidupan. Dari mulai balita, anak-anak, remaja, dewasa, hinggalah menua rasanya tidak terhitung lagi berapa jumlah teman yang terdeteksi dalam kesan.

Ada yang terlupa? Wajar, karena banyak pula teman yang hanya bertumpang singgah dan mampir sementara. Tidak bisa dibilang tidak, karena siklus kehidupan "memaksa" demikian. Memaksa diri untuk sabar saat ditinggalkan, dan memaksa diri untuk kuat saat sendirian.

Meski demikian, ada hal-hal menarik dan unik yang biasanya kita temukan dalam hubungan pertemanan. Salah satunya adalah tentang perjumpaan.

Awal jumpa, mungkin biasa saja. Rindu-rindu yang menggebu hanya dituangkan dalam bentuk jabat tangan atau tos-tos cantik. Panggilan juga demikian, jika sudah berteman agaknya banyak "Pelanggaran" kata-kata formal terucap.

"Bro, Sis, Cuy, Frend, Dung, Cinta, Say, Beb, Dedek, Babang, etc..."

Bahkan di awal-awal perjumpaan, panggilan "Pak dan Bu" yang kesannya adalah panggilan penghormatan malah berubah menjadi panggilan kedekatan. Terang saja, setiap orang tentu ingin membanggakan temannya walau hanya sesekali. Hihihi

Ini hanyalah sikap di awal jumpa teman. Lalu, bagaimana sikap teman selanjutnya? Seiring jalannya cerita dengan tema "Lama tidak jumpa", akhirnya muncullah perilaku-perilaku genit tanda kedekatan.

Kadang cuil-cuil telinga, cuil-cuil pinggang, kadang pula tabok-tabok badan teman. Jika teman diperlakukan seperti ini, marahkah? Nyatanya, teman tadi malah tambah senang. Hahahaha

Cuil-cuil Tanda Rindu

Barangkali, keyakinan awal yang berlarian di sekitar meja pertemuan antar teman adalah kerinduan. Terlebih lagi jika ini teman lama yang terpisah karena jarak dan kesibukan pekerjaan, pasti cuil dan tabok rindu akan lebih banyak dan kuat.

Pengalaman ini saya rasakan sendiri, tepatnya kemarin siang saat kami diharuskan bertemu untuk mengumpulkan berkas administrasi. Karena tiga bulan lalu kami sempat tergabung dalam satu kelompok pelatihan kerja, maka tumbulah benih pertemanan.

Dan, pertemanan itu kembali menemukan pertemuan tepatnya di kantin dekat kantor administrasi. Kami duduk dalam satu meja, makan gorengan dan minum kopi bersama sembari menanti teman-teman angkatan menyelesaikan berkasnya.

Satu persatu teman datang, berjabat tangan, tos cantik, duduk dan mulai bercerita bersama. Bertemulah banyak insan yang kemarin saling mengejek, saling kerja sama, hinggalah saling berlelet-lelet ria. Seru! Hingganya sambal gorengan di atas meja tertumpah karena cerita lucu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun