Karena sudah terlanjur viral, akhirnya pertikaian ini dimediasi langsung oleh Kapolsek setempat.
Jangan Hanya Siswa, Guru Juga Mesti Beretika
Semua guru memang dituntut untuk mengajarkan etika dan etitut yang baik kepada siswanya. Ajarannya bisa berupa materi, contoh sikap, implementasi perilaku, hingga penilaian benar-salah terhadap sikap-sikap yang terjadi di lapangan.
Namun, sebatas mengajarkan saja tidaklah cukup karena sejatinya guru juga perlu memberi contoh dan teladan yang baik. Terang saja, cara terbaik dan termudah dalam mengajar adalah keteladanan.
Siswa yang tertular kebaikannya karena keteladanan akan secara rela hati mengikuti hal-hal baik yang telah dilakukan guru. Seperti itu sebaiknya pembelajaran itu diwujudkan.
Termasuklah dengan hal-hal sepele yang menjadi awal mula pertengkaran sesama pelayan publik ini.
Memanggil siswa saat mereka sedang belajar, sebenarnya jika tidak terlalu penting maka lebih baik tunggulah sampai jam istirahat. Jam belajar adalah hak siswa, mengajar saat jam belajar adalah kewajiban guru.
Merunut pada pengalaman pribadi saat menjadi guru honorer di salah satu SMP tahun 2017 lalu, saya sering diminta jadi guru piket. Ternyata hampir setiap hari pasti ada tamu yang mencari siswa.Â
Alasannya macam-macam. Ada yang sekadar ingin mengantarkan nasi bungkus, memberi tambahan uang jajan, mengantarkan stok pramuka, hingga membawakan buku yang ketinggalan. Namun, karena masih jam belajar semua tamu tadi tidak dipersilahkan bertemu siswa.Â
Makanan dan barang-barang tadi boleh dititipkan di meja piket dan baru akan disampaikan kepada siswa saat jam istirahat. Itu lebih baik dan bijak, karena jam belajar sangat penting bagi siswa.
Terang saja, adanya orang yang tidak berkepentingan dan tiba-tiba masuk kelas biarpun itu sesama guru sangatlah mengganggu atmosfer pembelajaran. Jangankan orang, kursi yang tidak sengaja terhentak oleh siswa saja sudah cukup untuk membuyarkan fokus dalam pembelajaran.
Butuh beberapa menit agar guru bisa mengembalikan fokus siswa, dan juga fokus guru itu sendiri. Makanya tidak jarang terdengar kalimat "Eh, bapak tadi cerita sampai mana, ya!". Ini adalah salah satu ungkapan hilangnya fokus guru dalam mengajar. Maka dari itulah, sebaiknya masa-masa mengajar jangan diusik.