"Hallo, Pak! Bapak hari ini makin ganteng saja. Wangi pula...."
Makasih...(Pak Guru lewat perlahan seraya tersenyum...)
Hai para guru muda, pernahkah kalian digombali oleh siswa-siswi genit?
Kalau saya pernah, bahkan sering. Hihihi
Tapi itu dulu, tepatnya tahun 2015-2019 saat saya masih mengajar di salah satu SMP bergengsi di Curup. Terang saja, setiap guru muda yang belum menikah pasti memiliki rasa dan nuansa yang berbeda saat mereka mengajar.
Apakah itu tentang kecantikan dan kegantengan rupa yang tampak lebih cerah, tentang cara mengajar yang inkonvensional, atau tentang style guru muda semuanya seakan jadi madu-madu manis yang mengundang siswa untuk bertamu.
Entah apa maunya siswa yang pura-pura jadi lebah ini. Bisa jadi mau mendongkrak nilai, mau sekadar guyon, memang naksir, atau malah baru sadar ada guru yang ganteng bin tampan? Ehh, mungkin alasan terakhir lebih tepat, ya. Hohoho
Jujur saja, hal-hal seperti ini akan menjadi godaan yang luar biasa besar bagi para guru muda. Terlebih lagi jika sang guru belum menikah dan mengajar di tingkat SMP dan SMA/SMK, maka guru mesti berkuat hati serta profesional agar nantinya tidak tersengat lebah. Hihihi
Kalau guru-guru senior mungkin sudah keduluan takut istri, takut suami, dan sadar umur hingganya siswa malas bergenit-genit terhadap mereka. Yang ada malah sebaliknya, guru senior yang genit dan tidak sedikit juga berakhir dengan kasus tindak asusila. Miris!
Maka darinya, untuk menghindari segala sesuatu yang buruk para guru muda perlu tips khusus agar tidak tergoda dengan siswa-siswi genit. Apa saja tipsnya? Cuzzz, mari disimak.
1. Jangan Terlalu Lebay
Sikap lebay bin lewah bin lajak yang terlalu berlebihan alias alay, kiranya mesti dihindari para guru muda. Siswa boleh saja genit, tapi gurunya jangan.
Terang saja, kebiasaan alay seperti gombalan cinta-cinta yang berlebihan kadangkala bisa memutuskan batas etika antara guru dan siswa. Terlebih lagi jika siswanya sudah setingkat SMA, tidak mungkin mereka anti baper. Hohoho