Ia pun bertanya:
"Tidak apa-apa kan dek jika ayuk sering promosi dan posting testimoni di Medsos?"
Terang saja, ia menduga jangan-jangan promosi yang dilakukan mengarah ke perbuatan riya' alias pamer. Langsung saja saya jawab "Tidak mengapa, yuk!", karena memang tiada unsur pamer yang terlihat.
Agaknya tiada yang salah dari promosi usaha yang ia lakukan. Jujur saja, hari ini medsos punya potensi yang besar dalam mengembangkan usaha dagang.Â
Tidak efektif lagi jika seorang pegiat usaha harus terus membuat ratusan brosur dan pamflet untuk kemudian disebarkan di pinggir jalan.
Selain buang-buang biaya, waktu juga akan tersita. Toh, orang sudah malas menyimpan brosur karena gambar dan foto di media sosial lebih menarik dan menggoda.
Inilah salah satu manfaat terbesar dari media sosial, yaitu menjadi ladang promosi bagi setiap orang yang mau mengembangkan usaha dagang. Tentunya usaha yang baik-baik, ya!
Siapa yang Berusaha Lebih, Hasilnya Juga akan Lebih
Rajin promosi di media sosial sejatinya merupakan bagian dari usaha. Selain menarik pelanggan, para pegiat usaha dagang juga akan memiliki banyak teman baru.
Jika sudah ada pelanggan yang chat di Whatsapp misalnya, otomatis beberapa saat kemudian nomor pelanggan tadi akan di save hingga ia akan selalu melihat postingan-postingan terbaru dari pegiat usaha tadi.
Begitu pula dengan jenis medsos lainnya, selama pegiat usaha dagang bisa menjalin hubungan baik dengan para pelanggannya, selama itu pula peluang usahanya bisa berkembang.